Sukses

McClaren Tidak Khawatirkan Arsenal

Twente akan mengawali petualangan di Liga Champions dengan menghadapi Arsenal pada Rabu (13/08) depan. Namun pelatih Twente, Stve McClaren, tidak khawatir. Ia justru berkata bahwa tekanan ada kubu Arsenal.

Klub peserta Eredivisie, Twente, akan menghadapi Arsenal dalam pertandingan kualifikasi Liga Champions pada Rabu (13/08) depan. Di atas kertas, kekuatan Arsenal masih di atas Twente. Meski demikian, mereka tidak khawatir. Justru Twente beranggapan kalau Arsenallah yang akan menemui kesulitan karena menanggung beban berat harus menang.

Hal ini diungkapkan oleh pelatih Twente, Steve McClaren. Sebagai mantan pelatih Timnas Inggris, McClaren tentu amat mengetahui kualitas Arsenal. Namun hal tersebut sama sekali tidak membuat nyalinya ciut. Ia justru membalikkan situasi dengan bertutur bahwa Arsenal akan dihinggapi tekanan yang berat kala melawan anak-anak asuhnya.

“Tekanan berada di pihak Arsenal, bukan pada kami (Twente), ujar McClaren seperti dikutip Reuters. Ia meneruskan: “Timku telah menunjukkan kemampuan untuk dapat lolos. Mereka telah menunjukkan kualitasnya. Mereka hanya membutuhkan itu untuk menghadapi Arsenal…Sepanjang kami melakukan persiapan dengan baik, bekerja sebagai tim, dan mendapat keberuntungan, yang merupakan hal terpenting, maka siapa yang  tahu (bahwa Twente mungkin dapat mengalahkan Arsenal).”

McClaren kemudian menuturkan bahwa ia kini merasa senang dapat bekeja bersama para pemain setiap hari. Suatu hal yang tidak dapat ia lakukan saat masih menangani The Three Lions. “Di sepakbola internasional, kamu jarang bertemu dengan para pemain, hanya beberapa hari. Saya merasa sangat dihargai saat dapat bekerja hari demi hari bersama para pemain ini,” ujar pelatih 47 tahun ini.

Bagi Twente, ini adalah penampilan perdananya di Liga Champions. Meski meyakini kalau tekanan ada di kubu Arsenal, namun mereka tentu tidak dapat menganggap bahwa The Gunners akan banyak bermasalah dengan hal itu. Terlebih, Arsenal adalah finalis Liga Champions 2006, dan musim lalu mencapai babak perempat final.

McClaren kemudian sedikit menceritakan rahasia bagaimana dirinya dapat memulihkan kondisi mental pasca didepak dari posisi pelatih Timnas Inggris. Bagi McClaren, kembali melatih adalah obatnya. “Saya selalu ingin melatih di luar negeri,” ujar McClaren. Ia menambahkan, bahwa dirinya mendapat saran dari mantan PSV Eindhoven, Bobby Robson, untuk mencoba peruntungannya di Belanda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini