Sukses

Iajutsu dan Shorin Ryu, Bela Diri Langka di Indonesia

Cabang olah raga (cabor) bela diri Iajutsu dan Shorin Ryu masih langka di Indonesia.

Liputan6.com, Palembang - Mayoritas  cabang olah raga (cabor) bela diri sudah banyak digeluti masyarakat Indonesia. Namun, ada pula cabang bela diri yang belum banyak dikenal khalayak, yakni Iajutsu dan Shorin Ryu.

Tidak seperti ilmu bela diri pada umumnya, dua jenis bela diri dari Okinawa ini lebih menekankan kepada pematangan materi untuk bela diri tanpa ada tingkatan mengarah ke Komite (pertandingan). Palembang menjadi satu dari beberapa kota di Indonesia yang mewadahi para penyuka ilmu bela diri ini.

Menurut Sensei Ari Mudhita, Instruktur Bela diri Iajutsu dan Shorin Ryu dari Jakarta, dua beladiri ini tidak tergabung dalam Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) yang kebanyakan ilmu bela dirinya berasal dari Jepang.

"Ilmu bela diri ini tidak tergabung di FORKI yang mewadahi keseluruh ilmu beladiri aliran jepang. Kalau Iajutsu dan Shorin Ryu itu berasal dari Okinawa karate. Kita juga tidak mendidik para murid mengikuti turnamen, kalau pun ada itu hanya turnamen internal dan independen saja. Itu salah satu yang membedakan dari ilmu beladiri lainnya, karena kita murni mengajarkan aplikasi beladiri saja," katanya kepada Liputan6.com.

Iajutsu merupakan bela diri yang mengajarkan teknik bermain pedang Jepang. Ada beberapa teknik yang diajarkan, seperti Teknik Dasar (Kihon) yang terdiri dari cara mencabut dan memasukkan pesang, Teknik Katak (gerakan) untuk melatih menggunakan pedang dan Teknik Kumitachi (Teknik Berpasangan) yang merupakan simulasi dari gerakan Katak.

Manfaatnya sendiri adalah untuk melatih konsentrasi dan keseimbangan antara tangan dan kaki melalui perantara pedang tersebut. Salah satu tokoh animasi yang menggunakan ilmu Iajutsu sendiri adalah Samurai X.

Sedangkan Shorin Ryu adalah teknik bela diri yang lebih mengutamakan ilmu karate dengan tangan kosong. Ilmy bela diri ini dikembangkan dari Dojo Sidhokan di Okinawa.

"Semua gerakan diaplikasikan ke tekniknya Katak. Ada khusus komite (duel) dan katak, dengan tangan kosong ataupun komplit dengan alatnya. Kalau di Eropa, ilmu bela diri ini lebih populer, bahkan bisa ada festivalnya di tingkat dunia," ia memaparkan.

Ditambahkan Sensei Suwito, Instruktur dari Jakarta, ilmu beladiri ini memang cenderung No Contest dan aturan dari Okinawa sendiri memang tidak boleh dipertandingkan. Hanya ada festival dan takai (show) dan tidak ada kalah menangnya.

Ilmu bela diri Shorin Ryu tidak serta merta mengajarkan tangan kosong saja, namun ada juga tujuh senjata wajib. Yaitu Bok (Tongkat Panjang 2 Meter), Nuncako (Double Stick), Tonfak (Tongkat Letter T), Tinbe (Perisai dan Pedang Pendek/Golok), Kama (Sejenis Celurit), Kubotan (Tongkat Pendek sepanjang 1 Jengkal), Say (Pisau Trisula Cabang Tiga Tiga). Namun, di Indonesia baru diperkenalkan empat senjata wajib yaitu Bok, Tongfa, Kubotan dan Nuncako.


Baca Juga:
Serunya Beladiri Sambil Bermain di Jungleland
Bela Diri Ini Kurangi Risiko Kanker Payudara?
Pertemuan Bela Diri Menjadi Ajang Pengobatan Gratis

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.