Liputan6.com, Milan - Penyerang AC Milan, Fernando Torres, mengungkap kesulitannya saat bermain bagi Chelsea. Torres yang dikenal sebagai striker tajam tiba-tiba mandul saat berseragam The Blues.
"Saya pikir itu karena perbedaan cara bermain setiap tim. Atletico Madrid dan Liverpool punya gaya yang sama," sebut Torres seperti dilansir Tribalfootball (23/11).
"Saya juga menjalin hubungan baik dengan pemain di sana. Di Atletico dengan Demitrio Albertini, Ariel Ibagaza, dan Maxi Rodriguez. Di Liverpool dengan Xabi Alonso, dan Steven Gerrard tentunya."
Pria asal Spanyol ini bergabung dengan Chelsea musim 2010/2011 dari Liverpool dengan mahar sebesar 58,5 juta euro atau Rp 877 miliar. Nilai ini sekaligus menjadikan Torres sebagai pemain termahal Liga Premier saat itu.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Terpuruk di Chelsea
Namun Torres yang bergabung pada bulan Januari itu gagal menjawab kepercayaan The Blues. Ia hanya mencetak satu gol hingga musim itu berakhir. Musim berikutnya Torres hanya mencetak enam gol, kemudian delapan gol, dan pada 2013/2014 ia hanya mencetak lima gol.
Tentu hal ini sangat berbeda jauh dengan saat ia bermain bagi The Reds dan Atletico. Saat membela Atletico dan Liverpool, Torres menjadi sosok yang diperhitungkan di Eropa bahkan dunia. Terbukti ia sukses membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010.
Torres pun menambahkan. "Permainan Chelsea sangat berbeda. Anda harus adaptasi dalam tim dan mengorbankan kualitas Anda untuk membantu tim."
"Anda mungkin telah memenangkan banyak gelar dan bermain di banyak laga penting, tapi ketika Anda bergabung dengan tim yang memiliki cara berbeda, Anda harus beradaptasi dan membiarkan pemain lainnya mengerti cara Anda bermain," tegasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement