3 Alasan Arsenal Cemerlang di Eropa Ketimbang di Liga Inggris

Sejak melatih Arsenal pada 1996, manajer Arsene Wenger sukses besar di sembilan tahun awalnya dengan memboyong tujuh trofi. Namun, sembilan tahun terakhir ini, pria asal Perancis tersebut hanya mempersembahkan satu piala FA.

Penurunan prestasi The Gunners bisa didasari berbagai faktor, salah satunya mungkin taktik yang dipakai Wenger sudah sangat terbaca oleh tim-tim di Liga Premier. Meski Wenger bisa memakai tiga formasi yang berbeda dalam satu musim, tetap saja filosofinya telah melekat sebagai pengetahuan umum dalam sepak bola Inggris. Anda setuju?

Para pemain yang merumput di Eropa mengakui jika Liga Inggris menuntut kecepatan dan fisik. Beberapa tahun belakangan, tim yang memenangkan gelar adalah tim yang mampu mempraktekkan serangan balik cepat.

Wenger beruntung memiliki pemain-pemain cepat, seperti contohnya Theo Walcott, yang tengah absen panjang. Kehilangan Walcott memang membuat rata-rata kecepatan tim menurun. Klub di luar Inggris lebih cenderung bertahan ketika berhadapan dengan Arsenal. Alhasil, mereka pun menjadi mangsa empuk Meriam London.

Faktor luar lapangan yang berpengaruh pada penampilan Arsenal di Liga Inggris adalah tekanan yang didapat para pemain. Sebelum memenangi Piala FA tahun lalu, tim ini puasa gelar selama sembilan tahun.

Minimnya prestasi di liga bisa dimengerti dari sisi kekuatan finansial. Arsenal kalah jauh dengan klub kaya macam Manchester City dan Chelesea, hingga harus mengoptimalkan pemain yang ada.

Pemain penting seperti Jack Wilshere, yang belum pernah memenangkan trofi bergengsi pasti merasakan tekanan yang ada di Emirates.

Tak diunggulkan di liga domestik, membuat The Gunners juga dicap under dog di babak 16 besar Liga Champions. Namun, bisa jadi Alexis dan kawan-kawan malah bisa tampil lepas di pentas Eropa.