Sukses

SCM Cup, Pertaruhan Gengsi & Harga Diri Raksasa ISL

Meski bertajuk turnamen pra musim, SCM Cup ternyata tidak membuat 8 peserta tampil setengah-setengah.

Liputan6.com, Meski bertajuk turnamen pra musim, SCM Cup ternyata tidak membuat 8 peserta tampil setengah-setengah. Pertarungan sengit tetap ditunjukkan semua kontestan di grup A dan B. Demi gengsi dan harga diri, mereka berjuang keras untuk merebut trofi pra musim ini. Pemenangnya tentu memiliki motivasi ekstra menatap ISL bulan depan.

Hingga pertandingan kedua babak penyisihan grup, baru dua tim yang telah memastikan diri melaju ke fase semifinal. Mereka adalah Arema Cronus dan Sriwijaya FC. Arema menjadi tim kedua yang melangkah ke babak selanjutnya setelah Selasa malam (20/1/2015) kemarin memetik kemenangan tipis 2-1 atas Persela Lamongan.

Singo Edan menyusul Sriwijaya yang telah lebih dulu memasan satu tempat di babak gugur. Itu setelah tim besutan Benny Dollo itu meraih kemenangan atas tuan rumah Semen Padang di partai kedua. Laskar Wong Kito menyambar dua kemenangan usai mengalahkan Persija di laga pertama.

Sedangkan, empat tim Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, dan Persela Lamongan masih memiliki peluang untuk bertahan di turnamen. Kepastian mereka masih tetap berkiprah atau terlempar dari SCM Cup 2015 ditentukan dari pertandingan terakhir babak penyisihan grup.

Persaingan kompleks terjadi grup B, terdapat 2 tim yang memiliki poin sama, yaitu Persela Lamongan dan Persipura Jayapura. Di laga kedua sore hari kemarin, Persipura ternyata sanggup memetik poin penuh atas Mitra Kukar. Mutiara Hitam menang dengan skor telak 4-1.

Sial buat Persela, Laskar Joko Tingkir ternyata harus menuai kekalahan dari tangan Arema. Praktis, Persipura menggeser posisi Persela di tempat kedua grup B karena unggul produktivitas gol.

Tidak jauh berbeda dari grup A,  Persebaya dan Persija harus bermain all-out di pertandingan terakhir untuk mengamankan tiga poin sisa. Persebaya harus bermain kontra Sriwijaya FC. Dan Persija menghadapi Semen Padang.

Sengitnya persaingan SCM Cup 2015 dari awal memang telah diprediksi oleh pelatih Persebaya Surabaya, Ibnu Grahan. Dalam permainan apapun setiap tim mengincar kemenangan, kami wajib menang agar dapat membuka peluang lolos ke semifinal," jelas Ibnu.

Pelatih Persija, Rahmad Darmawan pun memanfaatkam , SCM Cup menjadi ajang simulasi menghadapi kompetisi sesungguhnya. Maka tidak heran, bila setiap peserta mulai menebar ancaman.

"Saya menjadikan kompetisi di Padang untuk mencari sekaligus memantapkan pola permainan. Dari laga Trofeo Persija, saya sudah mendapatkan gambarannya," kata pelatih yang akrab disapa RD itu.

Selanjutnya, Panas di grup B>>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Panas di Grup B

Rivalitas di grup B memang memanas memasuki pertandingan hari kedua, di grup ini telah tercipta 16 gol dari 4 kontestan,  sedangkan  di grup A baru tercipta 7 gol dari seluruh kontestan yang tergabung di grup tersebut. 

Wajar  bila pertarungan menarik terjadi di grup B yang mengambil venue di Malang Jawa Timur. Empat tim besar saling unjuk taring jelang ISL yang rencananya bergulir Februari mendatang. Terlebih pemain bintang Indonesia dari dua klub besar berkumpul  di Arema dan Persipura. Dan jika menarik cerita ke belakang, dua tim tersebut berstatus finalis dan semifinalis ISL 2014.

Pelatih Arema Cronus, Suharno tampaknya ingin menghapus stigma negatif, tim kecil seperti Persela Lamongan tidak bisa berbuat banyak di event ini, meski hanya berstatus turnamen pemanasan. Dia merasakan hal itu ketika timnya harus bersusah payah meraih  kemenangan atas Persela Lamongan.

"Melawan tim papan bawah selalu menyulitkan. Musim lalu contohnya saat melawan Persita Tangerang dan Persik Kediri. Apalagi kali ini Persela tampil tanpa beban. Tapi saya yakin Persela lambat laun akan semakin bagus," kata Suharno.

Sementara itu, tersingkirnya Mitra Kukar dari grup B jelas membuat sang pelatih, Scoot Cooper semakin tertekan. Sejak kekalahan  2-5 dari tangan Arema di pertandingan pertama membuat pelatih asal Inggris itu tidak bisa tidur. Wajar, karena hasil itu telah mencoreng wajahnya.

"Ini pertama kalinya dalam 6 tahun, tim saya kebobolan 5 gol. Saya sampai susah tidur. Sisi positifnya adalah kami melawan 2 tim kuat di SCM Cup. Jadi, saya bisa melihat level tertinggi di sepak bola Indonesia dan saya tahu apa yang harus dilakukan," kata Cooper.

Sebelum gabung Mitra, Cooper melatih dua klub Thailand Buriram United dan Muangthong United. Dia pun membuat pembelaan atas kegagalan Naga Mekes di turnamen ini.

"Rekor saya bagus di liga dalam 3 tahun terakhir, tapi selalu jelek saat pramusim. Ini karena saya suka melakukan eksperimen saat pramusim. Saya harap fans Mitra Kukar mengerti," ucap pria asal Inggris itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.