Sukses

CLS Bangkit dari Keterpurukan

Dimaz menjadi penyumbang poin terbanyak.

Liputan6.com, Surabaya- CLS Knight Surabaya menutup penampilan mereka di IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 Seri IV di Surabaya dengan kemenangan meyakinkan. Dimaz Muharri cs menang 85-66 atas Garuda Kukar Bandung di DBL Arena, Minggu (25/1/2015).

Kemenangan ini sekaligus mengakhiri rentetan dua kekalahan beruntun CLS. Sebelumnya mereka takluk dari Satria Muda BritAma Jakarta dan Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta.

Keberhasilan CLS Knights memenangkan laga ini tak lepas dari penampilan impresif Dimaz Muharri. Point guard kelahiran Binjai itu tak hanya menjadi top performer dengan mencetak 21 poin dan 9 rebound. Dimaz juga berulang kali memeragakan olah bola yang mengundang decak kagum penonton.

Tembakan tiga angka Mario Wuysang membuka keunggulan CLS Knights. Tim polesan Kim Dong-won ini bahkan sempat unggul 10 poin (10-0) dari Garuda. Kebuntuan Garuda baru pecah setelah satu free throw dari Muhammad Falconi masuk dan merubah skor menjadi 1-10. CLS Knights lebih leluasa mendikte permainan di kuarter pertama. Akhirnya CLS Knights bisa unggul 18-10 di kuarter pertama ini. Mario Wuysang langsung menggebrak dengan mencetak 8 poin di kuarter pertama.

Garuda bangkit mengejar ketertinggalan di kuarter kedua. Namun sayang, kebangkitan ini terlambat, mengingat CLS Knights juga tampil semakin baik. Perolehan poin sebenarnya seimbang dengan 18 poin yang disarangkan CLS Knights dibalas 16 poin oleh Garuda. Meskipun begitu, Garuda harus mengejar 10 poin (26-36) di akhir kuarter kedua ini. Dimaz tampil cemerlang dengan menyarangkan 11 poin di kuarter ini.

Memasuki kuarter ketiga, Garuda masih belum lelah mengejar defisit poin. Hasilnya di sisa 2 menit 30 detik, jarak hanya tersisa 6 poin (41-47) berkat 3-point jump shot Daniel Timothy Wenas. Namun CLS Knights kembali unggul dengan margin 13 poin 56-43, karena bertepatan dengan buzzer, A. A. Ngurah Wisnu Budhidarma S mencetak 3-point jump shot pula.

Di kuarter keempat, CLS Knights berusaha menjaga jarak aman dengan Garuda. CLS Knights sukses memperlebar jarak dengan Garuda sebanyak 18 poin (63-45) lewat 3-point jump shot Sandy Febriansyah. Garuda semakin berat mengejar ketertinggalan karena Jonathan Elyaday harus meninggalkan permainan karena foul out.

Memasuki 6 menit akhir kuarter keempat, head coach Garuda Tjetjep Firmansyah menerapkan strategi yang kurang lazim. Untuk mereduksi keunggulan ball possession CLS Knights, Tjetjep mengistruksikan anak didiknya untuk berulang-ulang melakukan sacrifice foul. Garuda tetap menyerah dengan margin 19 poin di akhir laga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.