Kapten Parma Beberkan Kebobrokan Klub

Liputan6.com, Jakarta - Kapten Parma, Alessandro Lucarelli mengungkapkan rekan setimnya telah kehabisan kesabaran soal gaji yang tak kunjung dibayarkan oleh klub. Menurutnya, mereka akan bertindak tegas untuk menuntut hak kepada klub.

Parma memang tengah berada dalam bayang-bayang kebangkrutan. Pasalnya, tim berjuluk I Ducali ini tengah terlilit utang sebesar 100 juta euro (Rp 1,4 trilliun) yang mengakibatkan para pemainnya tak menerima gaji selama berbulan-bulan.

Terkait itu, pertemuan antara pemain Parma dengan manajemen klub juga gagal menemukan kesepakatan. Hasilnya, Lucarelli marah dan mengungkapkannya ekspresinya lewat media.

"Kami telah berbicara kemarin dengan Presiden Manenti (presiden Parma) yang mengatakan permasalahan ini hanya soal uang yang bakal ditransfer ke rekening kami," kata Lucarelli seperti dikutip dari Sportmediaset.

"Presiden mengatakan uang tersebut akan dibayarkan, tapi kami telah kehabisan kesabaran. Kini sudah waktunya untuk membuka fakta dan kami memberikan batas waktu yang kepada tim. Kami harus segera bertindak sebagai sebuah tim," jelas Lucarelli.

Baca ke halaman selanjutnya--->

2 dari 2 halaman

Tertawai Kunjungan FIGC

Tak hanya sampai di situ, Lucarelli juga mengomentari terkait kunjungan Presiden Persatuan Sepak Bola, Damiano Tommasi ke Parma. Menurutnya, kunjungan salah seorang federasi sepak bola Italia itu tak akan berpengaruh banyak pada permasalahan internal klub.

"Jangan membuat saya tertawa! Ini hanya karena pertandingan kami melawan Udinese terancam batal?," ungkap Lucarelli.

"Kami telah melewati batas waktu, untungnya seseorang tampaknya telah tersadar. Ketika muncul di surat kabar pertandingan melawan Udinese terancam batal, FIGC baru tiba di sini. Bahkan mereka juga tidak jelas apakah mereka peduli tentang Parma atau hanya tentang jadwal liga," tutup Lucarelli.

Dahsyat! Hak Siar Liga Inggris Senilai Rp 100 Triliun

Ternyata, David Beckham Gemar Nonton Film Porno