Sukses

KONI Sarankan Kemenpora Daftarkan Atlet Nasional ke BPJS

Program BPJS diyakini bisa menghemat anggaran Kemenpora untuk kesehatan atlet.

Liputan6.com, Jakarta: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menyarankan agar pemerintah atau dalam hal ini Kemenpora untuk mendaftarkan atlet nasional agar terdaftar di program Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. Dengan ini, pemerintah bisa menghemat dana untuk kesehatan atlet nasional yang tergabung Program Indonesia Emas (Prima).

Diyakini, cara ini bisa mengefisienkan anggaran pemerintah untuk atlet.“Jika ada seribu atlet nasional didaftarkan ke BPJS dengan mengambil layanan kelas 1, maka anggaran tidak sampai satu milyar dalam setahun. Dengan demikian keikutsertaan atlet melalui BPJS lebih menghemat anggaran," jelas pakar kesehatan yang juga Ketua Bidang Sport Science dan Iptek Olahraga KONI Pusat, Zainal Abidin seperti rilis yang diterima Liputan6.com.

Meski demikian, Zainal menegaskan, asuransi terhadap kesehatan atlet memang sangat khusus karena mereka rentan mengalami cedera parah baik saat latihan maupun bertanding. Ini berbeda dengan warga masyarakat lain.

Karena itu, Kemenpora diharapkan bisa membuat nota kesepahaman dan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan terkait perlindungan atlet ini. Oleh karena itu bisa dipilih program BPJS dengan COB (Coordination of Benefit).

 “Atlet kan berjuang demi negara, maka kesehatan dan keamanannya pun harus ditanggung negara. BPJS juga tentu saja harus memahami dan bekerja cepat dan profesional dalam penanganan kesehatan bagi kalangan olahragawan,” tegasnya.

Dengan efisiensi anggaran, maka anggaran yang tersedia di Kemenpora bisa direlokasi untuk pembinaan olahraga dan optimalisasi penerapan sport science yang masih minim di kalangan olahraga nasional. Ini berdampak kepada peningkatan persiapan atlet jelang SEA Games 2015 dan Asian Games 2018.

Kegagalan Indonesia bersaing pada berbagai ajang multi event dalam dua tahun terakhir, lanjut Zainal, seharusnya menjadi pendorong Indonesia untuk secepatnya memaksimalkan penerapan sport science. "Ini karena apa penerapan Iptek olahraganya masih minim dan belum optimal," pungkas Zaenal.

Baca juga :

6 Pemain Real Madrid Bergaji Tertinggi Musim Ini

11 Pemain Terbaik Versi Ronaldinho

Dianggap Melecehkan Wanita, Sponsor PBFC Jadi Sorotan Dunia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.