Sukses

Eksperimen Gagal Mitra Kukar di 2 Laga QNB League 2015

Dua kekalahan beruntun dalam dua pertandingan awal liga menjadi pukulan telak bagi tim berjuluk Naga Mekes ini.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil tidak memuaskan diperoleh Mitra Kukar pada awal gelaran Qatar National Bank (QNB) League 2015. Dua kekalahan beruntun dalam dua pertandingan awal liga menjadi pukulan telak bagi tim berjuluk Naga Mekes ini.

Kekalahan pertama Mitra Kukar dialami saat berhadapan dengan Persebaya Surabaya pada 5 April lalu. Mitra Kukar harus mengakui keunggulan Persebaya dengan skor 0-1. Dan di laga kedua, Naga Mekes menelan kekalahan 2-3 saat berhadapan dengan Persegres Gresik pada 8 April lalu.

Dengan dua kekalahan ini, Mitra Kukar menempati posisi 16 di papan klasemen sementara. Mereka hanya unggul kolektivitas gol dari Bali United dan Persiba Balikpapan yang sama-sama belum meraih kemenangan.

Kegagalan meraih satu poin di Surabaya dan Gresik meninggalkan pekerjaan rumah berat bagi pelatih Mitra Kukar, Scott Cooper. Jika ingin meraih hasil maksimal pada pertandingan-pertandingan berikutnya, Mitra Kukar harus berbenah.

Tidak diperkuat oleh pemain asing anyar yang masih memiliki kendala dalam hal administrasi ini memaksa Scott Cooper melakukan eksperimen pada laga melawan Persebaya. Beberapa pemain ditempatkan bukan pada posisi aslinya.

Jajang Mulyana, Diego Michiels, Anindito Wahyu, dan Zulkifli Syukur adalah deretan pemain yang terkena imbasnya. Meski menguasai pertandingan, eksperimen dalam formasi 3-4-3 yang diturunkannya tetap belum membuahkan hasil. Berikut ulasan statistiknya.

Baca selanjutnya >>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertahanan

Rapor pertahanan

Gagal menang dan kebobolan empat gol dalam dua pertandingan awal liga bukanlah hasil yang diinginkan oleh tim manapun. Dalam lawatan ke Jawa Timur, eksperimen di lini belakang terpaksa dilakukan Scott Cooper mengingat Mitra Kukar belum bisa menurunkan empat pemain terbaiknya. Jajang Mulyana yang biasa beroperasi di sektor penyerangan digeser mengisi satu dari tiga pos di lini belakang dalam pakem 3-4-3 arahan Cooper.

Melawan Persebaya, lini pertahanan tak bermain terlalu buruk. Lini ini mencatatkan 21 kali tekel sukses dari 45 kali percobaan, 22 intersepsi, 9 sapuan dan 1 kali blok.

Berbeda dengan yang terjadi di Gresik, lini ini kerepotan menghadapi tekanan yang diberikan oleh tuan rumah. Mitra Kukar hanya mencatatkan kesuksesan tekel sebesar 36% atau 12 kali sukses dari 33 kali percobaan tekel, 14 kali intersep dan 19 kali sapuan.

Uniknya, dari 3 bek sentral yang diturunkan, Jajang Mulyana mencatatkan 5 kali intersep, terbanyak dibandingkan Dedi Gusmawan (2) dan Rudolf Yanto Basna (2).

Ia juga mencatatkan 4 kali sapuan, hanya kalah dari Dedi Gusmawan (5). Sedangkan secara keseluruhan, Zulkifli Syukur mencatatkan 8 kali intersepsi, terbanyak dibandingkan pemain yang lain.

Selanjutnya >>>

3 dari 4 halaman

Evaluasi

Evaluasi pertahanan

Keputusan Scott Cooper bereksperimen dengan menurunkan Jajang Mulyana sebagai bek dalam dua laga awal Mitra Kukar di gelaran QNB League 2015 tidak membuahkan hasil. Terbukti dengan 2 kekalahan dan 4 gol yang bersarang di gawang yang dikawal Rivki Mokodompit.

Keputusan ini bukan tanpa alasan. Jorge Gotor, palang pintu yang direkrut musim ini untuk mengawal lini pertahanan Naga Mekes, masih terkendala perihal administrasi sehingga belum bisa diturunkan. Postur tinggi dan kecepatan yang dimiliki Jajang mendasari keputusan Cooper menempatkannya sebagai bek tengah.

Kendati demikian, komunikasi dan koordinasi menjadi titik lemah sektor ini dalam dua pertandingan. Meski tampil cukup baik di Surabaya, kelemahan ini terlihat pada saat melawat ke Gresik. Kebobolan dua gol setelah sempat unggul 2-1 adalah bukti lemahnya komunikasi dan koordinasi lini pertahanan.

Hal tersebut mestinya sudah diduga oleh Scott Cooper yang tetap bersikeras bereksperimen. Sangat disayangkan mengingat Mitra Kukar masih memiliki Ryuji Utomo, eks timnas U-19, yang adalah bek tengah murni.

Meski masih muda, Ryuji yang tampil apik bersama timnas U-19 jelas memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang Jajang Mulyana dalam hal pertahanan.Jika ingin meraih hasil yang maksimal dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya, Ryuji bisa dijadikan pilihan menemani Dedi Gusmawan dan Jorge Gotor di barisan pertahanan.

Selanjutnya >>>

4 dari 4 halaman

Grafis

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/851005/original/009653400_1428986448-Rapor_Mitra_Kukar.jpg
(Pramuaji - Labbola)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini