Sukses

Membedah Kunci Sukses Persib Bandung Kuasai QNB League 2015

Persib Bandung sukses meraih dua kemenangan dalam dua laga awal QNB League.

Liputan6.com, Bandung - Juara bertahan Liga Indonesia Persib Bandung, mengawali misi mempertahankan gelar mereka dengan serangkaian hasil positif. Dalam dua laga perdana Qatar National Bank (QNB) League 2015, Maung Bandung berhasil meraup enam poin.

Dalam laga perdana di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Soreang, Kabupaten Bandung, Persib berhasil menaklukan tim kuat Semen Padang. Persib berhasil lolos dari rintangan awal ini dengan menaklukan Semen Padang melalui gol tunggal winger veteran Muhammad Ridwan

Di laga kedua, Persib membuktikan diri sebagai tim terbaik di tanah Pasundan setelah mengalahkan Pelita Bandung Raya (PBR). Tak tanggung-tanggung, Persib mencukur PBR tiga gol tanpa balas dalam laga bertajuk derbi Pasundan itu.

Dua hasil positif ini membuat Persib berada di peringkat 2 klasemen, dibawah Persipura dengan poin sama namun unggul selisih gol.

Berikut ulasan mengenai kunci keberhasilan Persib dalam mengawali misi mempertahankan gelar mereka.

Selanjutnya >>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1.

Kedisiplinan dan Kekompakan Tim

Persib tidak melakukan banyak perubahan dalam hal komposisi tim, mayoritas skuat juara liga musim lalu masih dipertahankan. Pemilik gelar juara kompetisi Perserikatan terakhir pada 1993/1994 ini hanya menambahkan empat pemain baru yaitu dengan memulangkan Dias Angga, Dedi Kusnandar, dan Yandi Sofyan. Ditambah rekrutan anyar, penyerang asing asal Montenegro Ilja Spasojevic.

Hal ini membuat skuat asuhan Djadjang Nurdjaman tidak terlalu mendapatkan kesulitan dalam hal komunikasi permainan tim dan adaptasi taktik. Yang membuat kekompakan tim yang sudah terbentuk dari musim lalu tidak banyak berubah.

Terbukti dalam dua laga awal, pertahanan Maung Bandung memiliki rapor yang cukup baik. Lini pertahanan yang digalang dua bek jangkung Vladimir Vujovic dan Achmad Jufriyanto amat sedikit kehilangan bola.

Tercatat, mereka mencatat 22,5 intersepsi dan 75% kesuksesan memenangkan duel udara dalam dua laga awal ini. Selain itu, Made Wirawan berhasil menjaga sarangnya agar tetap perawan alias clean sheet.

Kualitas pemain utama dan pemain cadangan Persib tidak terlalu jauh berbeda. Meskipun Supardi tidak bermain karena harus mendampingi Istrinya yang sakit dan Firman Utina mulai cepat kelelahan karena faktor usia, Dias Angga Putra dan Dedi Kusnandar menjadi pengganti sepadan untuk seniornya.

Selanjutnya >>>

3 dari 6 halaman

2.

Efektivitas Serangan

Dalam dua pertandingan awal ini Persib tidak terlalu sering memegang bola, bahkan ketika berhadapan dengan PBR, tim tamu berhasil mengungguli penguasaan bola Maung Bandung dengan 45% berbanding 55%.

Akan tetapi, Atep dkk. berhasil memanfaatkan setiap kesempatan dengan baik.Di dua pertandingan perdana,para punggawa Persib berhasil melepaskan 20 tendangan dimana 9 diantaranya menemui sasaran dan 4 tendangan berujung menjadi gol.

Alasan lain mengapa Persib tidak terlalu sering memegang bola adalah karena marking ketat yang dilakukan oleh lawan, yang membuat anak-anak Bandung lebih sering mengoper ketimbang membawa bola sendirian.

Jumlah operan sukses Persib terhitung cukup besar selama dua laga perdana yaitu 84% ketika berhadapan dengan Semen Padang dan 80% ketika memenangi derby Pasundan. Berbanding terbalik dengan dribel yang selama ini menjadi kekuatan Persib, dimana meraka hanya berhasil mencatatkan 10 dribel sukses dari 27 kali percobaan.

Selanjutnya >>>

4 dari 6 halaman

3.

Peran Spaso

Penyerang anyar Persib, Ilja Spasojevic, memang belum mencetak gol dalam dua laga perdananya bersama Maung Bandung. Spaso, begitu biasanya ia disapa, diberikan peran tidak hanya sebagai pencetak gol, akan tetapi juga dirinya berguna sebagai pemantul bola.

Sembari menunggu rekannya merangsek masuk, dirinya akan menahan bola dengan kekuatan fisiknya sekaligus memancing lini pertahanan lawan keluar dari daerahnya. Karena hal tersebut biasanya Spaso mengambil posisi cukup dekat dengan lini tengah.

Hal ini terbukti efektif, salah satu buktinya adalah ketika Spaso memberikan assist terhadap gol tunggal Persib ketika berhadapan dengan Semen Padang. Eks striker Persisam ini menyodorkan bola kepada Ridwan yang sama sekali tidak terkawal, dikarenakan para pemain bertahan disibukan untuk mengawal dirinya. Dengan sebuah tendangan terukur Ridwan berhasil menaklukan penjaga gawang Jandia Eka Putra.

Peran ini bisa saja berimbas kepada jumlah gol yang akan dicetak penyerang yang identik dengan nomor punggung 87 ini. Akan tetapi, dengan perjalanan musim yang masih sangat panjang, terlalu dini untuk menilai ketajaman pemain yang memulai karirnya di sepak bola Indonesia bersama Bali Devata ini.

Selanjutnya >>>

5 dari 6 halaman

4.

Faktor Tuan Rumah

Salah satu kunci keberhasilan Pangeran Biru memenangi dua laga perdana adalahstatus sebagai tuan rumah. Hal ini tidak dapat terhindarkan, karena dukungan bobotoh yang selalu memadati stadion Si Jalak Harupat yang berkapasitas 45.000 penonton, menjadi tambahan motivasi dan semangat bertanding Persib.

Bahkan, alasan utama mengapa rekrutan anyar Ilja Spasojevic menerima pinangan Persib adalah antusiasme Bobotoh. Begitu pula denganpara putra daerah yang tidak menolak dipanggil pulang, karena merindukan atmosfer yang diciptakan bobotoh tiap kali Maung Bandung berlaga.

6 dari 6 halaman

Grafis

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/851082/original/092238700_1428989857-Rapor_Persib.jpg


(Aun Rahman - Labbola)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.