Sukses

Kado Pahit PSSI di Hari Ulang Tahun ke-85

Imam Nahrawi dan La Nyalla Mattalitti diharapkan bisa duduk bersama mencari solusi terbaik.

Liputan6.com, Jakarta - Tepat hari ini 19 April 2015, PSSI merayakan hari jadinya yang ke-85 tahun. Sayangnya, PSSI harus menerima kado pahit dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang membekukan mereka dari segala kegiatan apa pun sejak Sabtu 18 April 2015.

Padahal, PSSI baru menyelesaikan Kongres Luar Biasa di Hotel JW Marriott, Surabaya, Jawa Timur, yang memilih La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Umum baru menggantikan Djohar Arifin Husin. Bertepatan dengan KLB PSSI, Kemenpora malah membekukan PSSI dan sekaligus berniat menyegel kantor PSSI di Senayan, Jakarta melalui Sekretaris Negara.

Meski demikian, kompetisi Indonesia Super League (ISL) atau QNB League 2015 masih tetap diperbolehkan digelar. Namun, kini perhelatan ISL atau QNB League akan disupervisi KONI dan KOI bersama Asprov PSSI dan klub setempat. 

Ilustrasi PSSI dibekukan

Selain itu, persiapan Timnas Sepak Bola Indonesia jelang SEA Games 2015 juga akan tetap berjalan. Dalam hal ini Pemerintah bersama KONI dan KOI sepakat bahwa KONI dan KOI bersama Program Indonesia Emas (PRIMA) akan menjalankan persiapan Tim Nasional. 

Bersambung ke halaman selanjutnya>>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Pembekuan PSSI oleh Kemenpora yang dipimpin Menteri Imam Nahrawi pun memunculkan pro dan kontra di masyarakat. Sesungguhnya, PSSI dan Kemenpora diharapkan bisa duduk bersama mencari solusi tanpa perlu saling ngotot mewujudkan keinginannya masing-masing.

Terlebih, sepak bola menyangkut hajat hidup orang banyak, tak sedikit para pemain dan pelatih di Indonesia yang khawatir dengan situasi yang berkembang saat ini. Oleh karena itu, kerendahan hati Imam Nahrawi dan La Nyalla Mattalitti amat dinanti pencinta sepak bola Indonesia, yang tentu tak ingin lagi ada kisruh.

Belum lagi kemungkinan adanya sanksi skorsing dari FIFA, bila induk organisasi sepakbola dunia itu menganggap apa yang dilakukan Kemenpora melalui BOPI sebagai bentuk intervensi kepada PSSI. Sanksi dari FIFA akan sangat merugikan bagi perkembangan sepakbola Indonesia.  

Ketua Umum PSSI 2011-2015, Djohar Arifin Husin (kiri) berbincang dengan La Nyalla Mattalitti saat Kongres Luar Biasa PSSI 2015 di Surabaya, (18/4/2015). Kongres menetapkan La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI 2015-2019. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pada usia PSSI yang ke-85 tahun, seluruh pencinta sepak bola di tanah air tentu bukan lagi mengharapkan terjadinya kisruh. Namun, sudah saatnya Indonesia bicara prestasi, setidaknya untuk di level Asia Tenggara terlebih dahulu, sebelum menatap Asia atau bahkan dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.