Sukses

Mengadu ke Menpora, Ini Harapan Para Pesepakbola Indonesia

APPI berharap Menpora tak menghentikan kompetisi QNB League 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) siang tadi (27/4/2015) bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Jakarta. Dalam pertemuan itu, APPI berharap kompetisi ISL QNB League 2015 tetap berlangsung.

Permintaan APPI kepada Menpora bukan tanpa alasan, sebab menurut mereka, ditundanya kompetisi dijadikan alasan klub tak membayar gaji pemain. Presiden APPI, Ponaryo Astaman, menerangkan, dalam situasi sekarang, pemain menjadi pihak yang paling dirugikan.

"Dari APPI ingin liga tetap jalan, kalau berhenti yang rugi pemain, bisa jadi alasan untuk tidak menggaji pemain, ungkap Ponaryo Astaman pada Senin (27/4/2015) siang di kantor Kemenpora, Jakarta.

Seperti diketahui, Menpora telah membekukan PSSI dari kegiatan apapun terhitung sejak 18 April 2015. Lewat Surat Keputusan Menpora, segala kegiatan yang diselenggarakan PSSI dianggap tidak sah, termasuk menyelenggaraan kompetisi QNB League dan membentuk Timnas Indonesia.

APPI sendiri berharap kompetisi tetap berlangsung kendati Menpora membekukan PSSI. Imam Nahrawi, menyatakan, pihaknya tak ingin kompetisi terhenti, namun dia ingin ada jaminan gaji para pemain dan pelatih tidak tertunggak lagi.

"Saya jelaskan pada mereka, kita tidak ada niatan sedikitpun untuk menunda kompetisi. Kompetisi harus tetap berjalan, tetapi harus ada jaminan pada pemain jangan ada penundaan gaji," tegas Imam.

Dalam pertemuan tersebut, APPI sendiri diwakili sejumlah pemain aktif seperti, Bambang Pamungkas, Bayu Gatra, Ramdani Lestaluhu, dan Ponaryo Astaman. Selain itu, nama-nama seperti Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto juga ikut dalam pertemuan dengan Menpora hari ini. 

Baca juga: 

La Nyalla Restui 16 Tim Penuhi Undangan Kemenpora, Asalkan...

Anggota ISIS Dicambuk 80 Kali Jika Pakai Jersey MU

CEO Persebaya Bingung dengan Nasibnya Sebagai Manajer Timnas

Rapor Borneo FC: Okto Sumber Masalah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini