Sukses

Borneo FC Tolak Ikut Kompetisi di Luar PSSI

Borneo FC menilai, kompetisi tanpa perangkat pertandingan dari PSSI sama saja seperti tarkam (antar kampung).

Liputan6.com, Samarinda - Manajer Umum Pusamania Borneo FC (PBFC), Aidil Fitri, menegaskan, klubnya memang menginginkan agar kompetisi Indonesia Super League kembali diputar lagi. Namun, Borneo FC hanya mau mengikuti kompetisi yang berada di bawah PSSI dan PT Liga Indonesia.

Aidil menekankan bahwa kompetisi yang bukan berada di bawah PSSI tak lebih hanya sebatas pertandingan antar kampung. PSSI memang dengan terpaksa menghentikan kompetisi Qatar National Bank (QNB) League 2015 melihat situasi force majeure atas intervensi yang dilakukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

Kemenpora memutuskan membekukan PSSI per 17 April 2015. Bukan hanya itu, Menpora juga mengirimkan surat kepada Kapolri untuk tidak memberikan izin terhadap penyelenggaraan pertandingan ISL QNB League 2015. 

Pusamania memboyong beberapa pemain papan atas agar tidak sekadar numpang lewat di ISL 2015.

"Kami dari Borneo (PBFC) tidak memihak ke mana pun. Kami tidak memihak kepada Menpora, kami juga tidak memihak kepada PSSI. Kami hanya ingin kompetisi dijalankan sesuai dengan aturan yang ada. Yaitu kompetisi di bawah PSSI," ungkap Aidil dalam rilis yang diterima wartawan, Selasa 5 Mei 2015.

"Pembekuan PSSI harus dicabut dulu. Saya datang ke Menpora bukan berarti mendukung. Borneo FC ambil posisi di tengah-tengah untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia, selamatkan 18 klub ISL, menyelamatkan Indonesia dari sanksi FIFA," lanjutnya.

Petinggi klub berjuluk Pesut Etam, julukan PBFC, juga mempertanyakan langkah Menpora yang ingin menggulirkan kompetisi tanpa melibatkan PSSI. Aidil mempertanyakan dasar rencana tersebut, karena bagaimana bisa menyiapkan perangkat pertandingan jika tidak melibatkan PSSI. 

Pusamania memboyong beberapa pemain papan atas agar tidak sekadar numpang lewat di ISL 2015.

"Yang jelas kami ingin kompetisi dijalankan. Dan saya dengar Menpora ingin jalankan kompetisi dan berjanji tidak akan mengorbankan klub. Tapi yang saya tanyakan kembali adalah, jika Menpora ingin jalankan kompetisi, wasit dari mana? Perangkat pertandingan dari mana? Karena itu semua adanya di PSSI," papar Aidil.

"Satu-satunya kompetisi baru bisa berjalan, jika menggunakan perangkat pertandingan dari PSSI. Kalau Menpora masih berkehendak ingin putar kompetisi tidak menggunakan perangkat PSSI, itu sama saja tarkam atau pertandingan antar kampung. Ini yang kami tidak kehendaki," jelasnya. 

Baca Juga:

Presiden Barca: Lupakan Kenangan Bersama Pep!

"Juventus akan Bermain Tanpa Rasa Takut"

Mourinho: Mustahil Saya Menyamai Alex Ferguson

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini