Sukses

Diputus Kontrak, Pemain Arema Dapat Tunjangan

Pemain Arema tetap mendapatkan tunjangan berupa 25 persen dari gaji yang didapatkan per bulannya.

Liputan6.com, Malang: Pemain Arema Cronus tidak akan mendapat gaji sejak dihentikannya Indonesia Super League (ISL) 2015 pada 2 Mei lalu. Sebagai gantinya, manajemen bakal memberikan tunjangan sebesar 25% dari total gaji setiap bulan yang sebelumnya diterima pemain.

CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, mengatakan, kontrak para pemain praktis terputus dengan dihentikannya ISL 2015 dengan alasan force majeur pada 2 Mei lalu. Kendati demikian, para pemain memutuskan tetap bertahan di Arema.

“Terhitung sejak 2 Mei sampai dengan nanti saat kompetisi ISL 2016 resmi diputar, kita hanya akan memberi 25% dari besaran gaji yang setiap bulan diterima pemain sebagai bentuk tunjangan,” urai Iwan, Selasa (19/5/2015) di Malang, Jawa Timur.

Ia mencontohkan, jika seorang pemain gaji setiap bulannya sebesar Rp 10 juta sebelum kompetisi dihentikan, maka saat ini pemain itu hanya mendapat Rp 2,5 juta per bulan sebagai tunjangan. Hal ini sudah dikomunikasikan dengan para pemain beberapa hari lalu dan disepakati oleh para pemain.

Dengan adanya tunjangan sebagai ganti gaji selama kompetisi ISL dihentikan, sambung Iwan, maka para pemain tetap harus melaksanakan sejumlah kewajibannya. Misalnya, tetap berlatih sesuai dengan program yang telah disusun oleh tim pelatih. “Pemain juga harus mau ikut setiap turnamen yang akan diikuti oleh Arema nantinya,” ujar Iwan.

Lanjut ke halaman berikutnya...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2

Ia menyebut seluruh pemain sudah menyepakati hal itu dalam sebuah pertemuan yang digelar oleh manajemen Arema Cronus pada Sabtu 16 Mei lalu. Dalam kesempatan itu, manajemen klub berjuluk Singo Edan juga menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan tunggakan gaji pemain yang belum dibayar.

“Sudah kita sampaikan ke pemain bahwa kontrak dinyatakan putus sejak 2 Mei seiring dengan dinyatakan force majeur. Tapi semua tunggakan sebelum putus kontrak itu tetap menjadi tanggungan kami,” ungkap Iwan.

Total tunggakan setiap pemain itu bervariasi, ada yang 25% hingga 75%, dan ada juga  yang hanya kurang sebulan saja. Semua tanggungan sisa gaji yang belum dibayar itu dijanjikan akan segera diselesaikan oleh manajemen. “Manajemen pasti akan menyelesaikan sisa gaji itu,” tegas Iwan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.