Sukses

PSSI: Cabut SK Menpora dan Benahi BOPI!

PSSI menyampaikan dua permintaan penting kepada Komisi X DPR RI.

Liputan6.com, Jakarta: Wakil Ketua PSSI Erwin Dwi Budiawan ingin Komisi X DPR RI mendesak Menpora, Imam Nahrawi untuk mencabut SK Menpora tentang sanksi administratif kegiatan keolahrgaan PSSI serta meninjau ulang peran BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). Keberadaan BOPI dinilai Erwin lebih banyak merugikan klub ISL.

Ini dua permintaan penting yang diharapkan bisa direalisasikan oleh DPR."PSSI tidak bisa melakukan apa-apa kalau SK Menpora tentang pembekuan itu tidak dicabut. Kalau SK itu belum dicabut, tanggal 29 FIFA akan memberikan sanksi pada PSSI dan itu berdampak sekali pada timnas SEA Games yang berangkat ke Singapura," kata Erwin pada Selasa (26/5) sore dalam mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo dalam sebuah jumpa pers Minggu (25/5) lalu sempat menyarankan agar Evan Dimas dkk menunda keberangkatan sampai kongres FIFA memutuskan nasib sepak bola Indonesia. Namun, usai berkoordinasi dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), manajer timnas Gede Widiade memastikan skuat Garuda Jaya terbang pada 30 Mei 2015.

"Sanksi FIFA itu sangat berat, seperti Brunei yang menderita karena sanksi selama dua tahun. Padahal kita baru saja mengawali momen kebangkitan," ujarnya lagi.

Lanjut ke halaman berikutnya...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2

Erwin yang duduk diapit Exco PSSI Djamal Aziz serta CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono tersebut menegaskan sepak bola Indonesia sudah makin baik sejak unifikasi PSSI dua tahun lalu.

"Timnas U-19 sudah menjuarai AFF dan pernah mengalahkan Korea Selatan, FIFA sudah memberikan kami bantuan dalam goal project serta performance project, hingga AFC yang membantu kami dengan memberikan direktur teknik dari Singapura. Semua itulah yang kami lakukan sampai muncul SK itu dan PSSI berhenti," kata Erwin.

Waketum PSSI periode 2015-2019 tersebut menambahkan keputusan merekrut direktur teknis khusus untuk pembinaan usia muda dari Belanda yakni Pieters Huistra, juga merupakan bagian dari proses perbaikan sepak bola dalam negeri.

"Kami juga setuju BOPI juga menjadi sumber masalahnya. Dua poin yang kami ajukan (dalam RDPU) adalah hasil PTUN untuk mencabut SK Menteri dan meninjau kembali keberadan BOPI yang sangat memberi masalah kepada klub-klub," pungkasnya.

Sehari sebelumnya, BOPI menggelar jumpa pers untuk menolak disalahkan atas batalnya Pahang FA bertanding melawan Persipura Jayapura, kemarin (26/5). Ketua Umum BOPI Noor Aman mengatakan, pihaknya tidak lalai dalam mengurus visa pemain Pahan FA dengan membeberkan kronologi terbitnya surat rekomendasi.

Baca Juga:

Pesaing Sepp Blatter Didekati "Calo" Penjual Suara

Madrid Pecat Ancelotti, Ini 5 Kandidat Kuat Penggantinya

Luis Suarez Siap Main di Dua Final Barcelona

Pebiliar Cantik Indonesia Berambisi Kalahkan Juara Dunia

Apa yang Dirindukan Falcao Setelah Dibuang MU?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.