Sukses

Seperti Indonesia, 6 Negara Ini Disanksi FIFA karena Intervensi

Ada negara-negara yang pernah disanksi FIFA seperti Nigeria, Yunani, Peru, Kolombia, Brunei Darussalam, dan Ethiopia.

Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola Indonesia akhirnya harus menerima keputusan pahit setelah disanksi oleh FIFA pada Sabtu 30 Mei 2015. Keputusan itu tentu saja merugikan sepak bola Indonesia, karena Timnas dan klub-klub tanah air tak bisa mengikuti turnamen atau kompetisi internasional di bawah FIFA atau AFC.
 
Sudah dijelaskan bahwa keputusan FIFA memberi sanksi kepada Indonesia tak lain karena intervensi pihak ketiga dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga. Padahal, dalam Statuta FIFA pasa 13 dan 17 sudah dijelaskan, pemerintah dilarang mencampuri kegiatan sepak bola di negaranya sendiri.

Awal mula konflik ini dimulai dari PSSI yang tidak menuruti instruksi Kemenpora melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang merestui kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) --sekarang QNB League-- diikuti 16 tim. BOPI menilai dua klub, yakni Arema Cronus dan Persebaya Surabaya bermasalah dengan administratif dan dualisme.

Bersambung ke halaman berikutnya>>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selanjutnya

PSSI sendiri tetap menjalankan kompetisi dengan menurutsertakan Arema dan Persebaya. Hal itu membuat Kemenpora semakin geram dan memutuskan untuk membekukan PSSI pada 18 April silam. Surat bernomor 0137 tahun 2015 dan ditandatangani Menteri Imam Nahrawi menjelaskan tentang sanksi administratif kepada PSSI. Selain itu, apapun keputusan dan kegiatan PSSI dianggap tidak sah.

Tindakan Menpora itu kemudian membuat FIFA mulai mempertimbangkan sepak bola Indonesia untuk diganjar hukuman. Namun, ternyata bukan Indonesia saja negara yang pernah merasakan pahitnya diganjar sanksi oleh FIFA akibat intervensi pemerintahnya.

Ada beberapa negara yang pernah dihukum FIFA karena campur tangan pemerintah. Negara apa saja yang pernah disanksi FIFA? Simak ulasannya di halaman berikut:

Bersambung ke halaman berikutnya>>>

3 dari 4 halaman

6 Negara yang Pernah Disanksi FIFA

Yunani
Hukuman: 4 hari

Penyebab: Pada 3 Juli 2006, Federasi Sepak Bola Yunani (EPO) melanggar Statuta FIFA dengan mencampurkan politik ke dunia sepak bola. Mereka pun dihukum FIFA tidak boleh mengikuti turnamen internasional. Namun, empat hari setelah dihukum FIFA, EPO kembali menaati Statuta FIFA.

Kuwait
Hukuman: 1 bulan

Penyebab: Pada 30 Oktober 2007, pemerintah Kuwait mengintervensi pemilihan ketua umum dan pengurus Federasi Sepak Bola Kuwait (KFA). FIFA pun melarang Kuwait tampil di ajang internasional selama satu bulan.

Nigeria
Hukuman: 2 minggu

Penyebab: Nigeria dihukum FIFA selama dua minggu setelah melanggar Statuta FIFA sebanyak dua kali. Yang pertama terjadi pada 4 Oktober 2010, Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF) disanksi FIFA karena adanya campur tangan pemerintah. NFF pun dihukum selama empat hari.

Kejadian kedua terjadi pada 9 Jul9 2014. Pemerintah Nigeria ikut campur ketika menunjuk Ketua Umum NFF. Karena hal itu, NFF disanksi selama sepuluh hari.

Bersambung ke halaman berikutnya>>>

4 dari 4 halaman

Daftar berikutnya

Peru
Hukuman: 1 bulan

Penyebab: Federasi Sepak Bola Peru (FPF) mendapat sanksi FIFA selama satu bulan pada 25 November 2008. Ketika itu, pemerintah Peru tidak menyetujui pengangkatan Ketua Umum FPF, Manuel Braga.

Brunei Darussalam
Hukuman: 2 tahun

Penyebab: September 2009, pemerintah Brunei Darussalam membekukan BAFA (Federasi Sepak Bola Brunei) dan menggantinya dengan FADB pada Desember 2008. Karena hal itu, Brunei disanksi FIFA selama dua tahun. Asosiasi pimpinan Sepp Blatter baru mencabut sanksi pada Mei 2011 setelah merestui federasi sepak bola Brunei yang baru NFABD.

Ethiopia
Hukuman: 10 bulan

Penyebab: Pemerintah Ethiopia melengserkan Ketua Umum EFF (Federasi Sepak Bola Ethiopia) pada Januari 2008. Masalah tersebut membuat FIFA menghukum Ethiopia selama 10 bulan. Pada November 2008, hukuman tersebut dicabut FIFA karena Ethiopia telah menunjuk Ketua Umum EFF tanpa campur tangan pemerintah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini