Sukses

Pangeran Willliam: FIFA Harus Belajar dari Skandal Olimpiade 2002

Pangeran William mengatakan FIFA harus bereformasi dan menunjukkan kalau mereka bisa mewakili prinsip fair play.

Liputan6.com, London - Presiden FA, Pangeran William mengatakan FIFA harus bereformasi dan menunjukkan kalau mereka bisa mewakili prinsip fair play, seperti slogan yang selalu dikumandangkannya. Bergitulah pidato Pangeran dalam final Piala FA yang mempertemukan Arsenal vs Aston Villa, pada Sabtu (20/5) malam tadi.

Di hadapan pada penonton yang memadati Stadion Wembley, Duke of Cambridge tersebut membandingkan skandal korupsi FIFA terhadap kasus di masa lampau yang pernah terjadi saat Salt Lake City terpilih jadi tuan rumah Olimpiade 2002.

"Sepertinya ada koneksi besar yang terputus antara rasa fair play yang seharusnya memandu mereka bermain dan mendukung permainan, dengan dugaan korupsi yang telah lama mengendap di sekitar pengelolaan olahraga internasional," kata Pangeran William di hadapan para pejabat di Wembley.

"Peristiwa di Zurich pekan ini seperti momen FIFA di Salt Lake City, ketika Komite Olimpiade Internasional melalui periode yang sama dengan tuduhan serius," kata sang pangeran itu lagi.

Skandal korupsi di tubuh Komite Internasional Olimpiade (IOC) terkuak usai anggota IOC dari Swiss, Marc Hodler, mengungkap ada korupsi di antara para anggota IOC, terutama untuk meloloskan Salt Lake City pada 1998 sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2002.

"FIFA, seperti IOC, harus sejak saat ini nenunjukkan bisa mewakili kepentingan fair play dan mementingkan olahraga sebagai kepentingan yang pertama," kata putra pewaris tahta Kerajaan Inggris tersebut.

Bersambung ke halaman selanjutnya >>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2

Sepp Blatter terpilih kembali sebagai presiden FIFA pada hari Jumat (29/5) lalu setelah mengalahkan Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania dalam pemilu, di tengah tuduhan korupsi yang melanda tubuh FIFA.

Pangeran William mendukung mantan CEO Manchester United dan wakil presiden FIFA yang baru terpilih, David Gill untuk segera berhenti dari jabatannya sebagai protes atas kepemimpinan Blatter yang kesekian kalinya ini.
 
"Saya tahu saya bergabung dengan kalian semua sebagai pujian untuk David Gill karena keputusannya ingin mundur dari Exco, dan memimpin kita untuk mencontoh hal demikian," pungkasnya.

Baca Juga:

Indonesia Kena Sanksi FIFA, Keanggotaan Dicabut

Hasil Lobi PSSI ke FIFA, Timnas U-23 Tetap Main di SEA Games 2015

Juara Copa del Rey, Barca Selangkah Lagi Sapu Bersih Tiga Gelar

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini