Liputan6.com, Singapura - Perjalanan hari pertama Liputan6.com meliput SEA Games 2015 berjalan penuh kejutan. Bagaimana tidak, kami tiba-tiba ditemani seorang pemandu jalan dadakan yang tidak sengaja ditemui di stasiun MRT.
Setiba di Singapura, tujuan pertama kami adalah bergegas ke hotel. Maklum liputan Sea Games yang tidak sebentar membuat kami harus membawa beban koper yang tidak ringan.
Di bandara Changi, kemeriahan SEA Games 2015 belum terasa. Hanya ada pos kecil untuk menyambut atlet, delegasi, dan jurnalis yang akan memenuhi Singapura mulai pekan ini.
Advertisement
Bahkan di bandara dan stasiun MRT baru terlihat sedikit umbul-umbul atau penanda ajang olahraga terbesar di Asia Tenggara ini akan segera digelar.Setelah sampai di hotel setelah sedikit tersesat, kami memutuskan untuk beristirahat dan segera bergegas ke ITE College Centre yang terletak cukup jauh dari tempat kami menginap di Kallang.
Bermodalkan keterangan petugas hotel, kami pun mencoba menuju ITE yang merupakan sebuah Universitas di daerah Ang MO Kio. Sesampai di stasiun MRT Paya Lebar, kami pun bertanya pada seorang pria yang memakai kaus dengan gambar satu daerah di Indonesia.
Dengan antusias pria bernama Sugeng itu malah menawarkan bantuan untuk mengantarkan kami ke tempat tujuan. Bahkan pria yang bekerja di perusahaan kapal kargo itu bercerita sekilas tentang kondisi kota Singapura.
Ia juga mengaku senang bisa melihat penampilan atlet-atlet Indonesia dalam SEA Games nanti. Ia juga antusias ikut dengan kami melihat latihan perdana Evan Dimas dan kawan-kawan jelang laga lawan Myanmar, Selasa (2/6/2015).
Tidak hanya mengantar kami berangkat, Sugeng, yang juga pernah tinggal di Jepang itu, pun sukarela mengantarkan kami hingga sampai hotel.Kami bersyukur masih ada kepedulian diantara warga Indonesia di negara tetangga. Semoga saja antusias warga seperti Sugeng menyaksikan atlet tanah air berlatih dan bertanding bisa dibalas dengan prestasi maksimal.
Baca Juga:
Tanpa Bantuan Pemerintah, Muaythai Siap Populer di Indonesia
10 Gol Historis Barcelona di Final Piala Raja
Seperti Indonesia, 6 Negara Ini Disanksi FIFA Karena Intervensi
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.