Sukses

Selain Messi, Striker Juventus Juga Bisa Cetak Rekor di Final UCL

Alvaro Morata bisa menyamai raihan yang pernah dicetak legenda Timnas Kamerun, Samuel Eto'o.

Liputan6.com, Berlin - Final Liga Champions antara Juventus melawan Barcelona di Berlin, Jerman, Minggu (7/6/2015) dini hari WIB bakal menjadi pusat perhatian dunia. Akan ada banyak rekor baru yang tercipta.

Seperti Lionel Messi yang bisa mencetak dua rekor sekaligus, yakni menjadi top skor sepanjang sejarah dan mencetak gol di tiga final Liga Champions, atau Xavi Hernandez yang bakal dinobatkan sebagai pemain paling banyak berlaga di Liga Champions.

Selain dua pemain Barcelona tersebut, striker Juventus, Alvaro Morata juga bakal mencetak rekor. Bila tim asuhan Massimiliano Allegri mengalahkan Barcelona, maka dia akan menjadi pemain keempat yang meraih gelar Liga Champions dalam dua musim berturut-turut dengan tim yang berbeda.

Penyerang Juventus, Alvaro Morata (tengah) merayakan selebrasi usai mencetak gol saat leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (14/5/2015). Real Madrid bermain imbang 1-1 atas Juventus. (Reuters/Sergio Perez)

Musim lalu, sebelum bergabung dengan Juventus, Morata memperkuat Real Madrid yang meraih kemenangan 4-1 atas Atletico Madrid di partai final Liga Champions. Dia tampil di final pada menit ke-79 setelah menggantikan Karim Benzema.

Pada final kali ini Morata hampir pasti akan diturunkan Allegri sejak awal. Morata merupakan tandem sehati dari Carlos Tevez.

Lalu siapa tiga pemain yang pernah mencetak rekor yang bakal diciptakan Morata di Berlin? Simak ulasannya di halaman berikut!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1

Marcel Desailly (Olympique de Marseille tahun 1993, AC Milan 1994)

Pemain pertama yang pernah meraih dua gelar Liga Champions berturut-turut dengan tim yang berbeda adalah, Marcel Desailly.

Pada tahun 1993, Desailly merupakan bek tim asal Prancis, Olympique de Marseille. Dia membantu timnya meraih kemenangan 1-0 atas AC Milan di Berlin untuk merengkhuh gelar Liga Champions pertamanya.

Setahun kemudian, dia membantu AC Milan merontokkan Barcelona di Athena, Yunani. Desailly membuat Milan menang 4-0 atas Barcelona di final Liga Champions.

3 dari 4 halaman

2

Paulo Sousa (Juventus 1996, Borussia Dortmund 1997)

Tahun 1996, Juventus berhasil menjadi pemenang Liga Champions. Paulo Sousa bermain selama 57 menit sebelum akhirnya Juventus berhasil mengalahkan Ajax Amsterdam di Roma dalam drama adu penalti dengan skor 4-2. Di pertandingan normal, skor imbang 1-1.

Setahun setelah mempersembahkan juara kepada Juventus, Sousa juga mengantarkan Borussia Dortmund meraih trofi paling bergengsi di Eropa tersebut. Dia membantu Dortmund mengalahkan mantan timnya, Juventus dengan skor 3-1. Gelandang asal Portugal itu bermain selama 90 menit.

4 dari 4 halaman

3

Samuel Eto'o (FC Barcelona 2009, FC Inter Milan 2010)

Striker asal Kamerun, Samuel Eto'o mencetak sebuah gol untuk membantu Barcelona mengalahkan Manchester United dengan skor 2-0 pada final Liga Champions tahun 2009.

Setelah membantu Barcelona menjuarai Liga Champions, dia hengkang ke Inter Milan setelah manajemen Los Blaugrana (julukan Barcelona) mendatangkan Zlatan Ibrahimovic.

Hengkang ke Italia tidak percuma. Sebab, tahun 2010 dia kembali menjuarai Liga Champions bersama Inter Milan setelah mengalahkan Bayern Muenchen dengan skor 2-0 di Santiago Bernabeu. Selain menang Liga Champions di tahun 2010, Eto'o juga memenangkan Serie A dan Coppa Italia bersama Inter Milan.

Baca juga:

De Gea ke Madrid, Seperti Ini Respon Sergio Ramos

Warner Umbar Rahasia: FIFA Recoki Pemilu di Trinidad dan Tobago

Final Liga Champions: Intip Rapor Ciamik Xavi Lawan Tim Italia

Bukti Nyata Laga Korea Selatan di Piala Dunia 2002 Diatur FIFA

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.