Sukses

Mantan Striker Timnas Jadi Korban Kompetisi Tarkam

Saktiawan terancam gantung sepatu akibat cedera parah yang dialaminya saat mengikuti kompetisi tarkam.

Liputan6.com, Bandung - Pesepakbola tanah air kini mulai mengikuti kompetisi amatir yaitu pertandingan antar kampung yang biasa disebut tarkam. Ini merupakan buntut dari tidak adanya kompetisi akibat kisruh antara PSSI dan Kemenpora yang berujung pada sanksi FIFA.

Nama seperti Ramdhani Lestaluhu, Maman Abdurrahman, Adritany, Syamsul Chaeruddin, Saktiawan Sinaga, Bayu Gatra ikut dalam kompetisi tarkam. Tak hanya pesepakbola tanah air, pemain yang bernotabe pemain asing seperti Abanda Herman, Pedro Javier, dan Christian Carrasco juga mengikuti kompetisi yang terkenal keras ini.

Saktiawan Sinaga, sosok mantan penyerang Tim Nasional Indonesia yang kini berkostum Pusam Borneo FC, menjadi sorotan baru-baru ini. Pasalnya Saktiawan terancam gantung sepatu akibat cedera parah yang dialaminya saat mengikuti kompetisi tarkam.

Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman angkat bicara soal insiden ini. Meski tidak melarang anak asuhnya ikut liga tarkam, namun pria yang akrab disapa Djanur ini khawatir para pemain Persib mengalami hal serupa bila mengikuti kompetisi tarkam.

"Sampai saat ini masih bebas. Kami belum ada kegiatan tapi tidak menutup mata bahwa ada beberapa pemain yang mengikuti tarkam dan saya juga gak bisa apa-apa," katanya saat ditemui di Bandung, Senin (15/6/2015).

"Tapi yang saya sampaikan kepada anak-anak jangan samapai ada cedera karena dari tarkam sendiri sudah ada satu korban yaitu Saktiawan Sinaga," tambahnya," terangnya.

Namun mantan Pelatih Pelita Jaya Karawang ini menganggap apa yang dilakukan para pemain dengan bermain tarkam itu hal yang lumrah. Meski terpaksa, mengikuti tarkam merupakan salah satu keharusan karena tidak adanya penghasilan yang didapat oleh para pemain.

"Bagaimanapun mereka melakukan ini dengan terpaksa, mengingat kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari untuk tambah penghasilan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.