Sukses

Pemain ISL Ini Menangis Saat Dituduh Terlibat Pengaturan Skor

Pemain timnas dipuji saat menang, tapi dicaci saat kalah.

Liputan6.com, Jakarta: Gelandang senior Persib, Firman Utina tahu betul bagaimana rasanya dituding terlibat pengaturan skor. Pemain asal Manado ini pun pernah merasakannya saat memperkuat timnas senior di Piala AFF 2010.

Tuduhan pengaturan skor mencuat setelah Indonesia kalah 0-3 dari Malaysia di leg pertama final Piala AFF. Indonesia bisa menang 2-1 di leg kedua tapi Indonesia gagal juara dengan agregat skor 2-4.

Pemain tengah milik Persib Bandung itu memang jadi andalan Alfred Riedl di lini tengah tim Garuda kala itu. Bahkan, saat dibekap cedera jelang partai semi-final kontra Filipina, Firman harus menunda operasinya agar terus membela Indonesia hingga Piala AFF usai.

"Saya pengalaman AFF 2010 dituduh pengaturan skor, yang di dalam (tim) itu mau nangis termasuk saya sendiri. Saya sampai batal naik meja operasi karena ingin selesaikan tugas dulu, dan hasilnya saya hanya dapat cacian, apa tidak sakit hati?" katan mantan pemain Persita itu seperti dikutip Goal.com.
Para penggawa timnas Indonesia U-23 melakukan tos jelang laga melawan Filipina di penyisihan Grup A Sea Games 2015 di Stadion Jalan Besar, Singapura, Selasa (9/6/2015). Indonesia unggul 2-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Maka itu, Firman bersimpati dengan adik-adiknya di timnas U-23 yang juga diterpa rumor pengaturan skor di SEA Games 2015 lalu. Garuda muda memang kalah telak 0-5 dua kali pada laga semifinal lawan Thailand dan Vietnam di perebutan tempat ketiga.

Menurut Firman, seharusnya perjuangan Garuda Muda bisa diapresiasi.Playmaker kelahiran Manado itu juga berharap setiap isu yang mencuat dapat dipertanggungjawabkan.

"Saya sebagai pemain berjuang datang ke timnas dengan niat lillahi ta'ala tanpa embel-embel. Apa kalian pikir mereka yang datang membela timnas karena uang, enggak! Uang timnas itu tidak seberapa. Selesai main kalah dicaci, menang disanjung, kalah dicaci lagi," bebernya.

"Pengaturan skor siapa yang bikin itu tangkap orangnya. Siapa pemain yang terlibat cari dan tangkap pemainnya, dikasih tahu dan biarkan tim-tim tahu bahwa jangan ambil pemain seperti ini karena dia gak fair dan gak jujur. Seperti itu, bukan hanya teriak mafia tanpa bukti," tukas Firman. (Def/Wnd)

Baca Juga:

Apa Kata Pengawas Lomba Soal Insiden Moto GP Belanda?

Ketika 5 Pemain PSG Kebingungan Pakai Sarung dan Peci

Legenda Inter Puji Transfer Kondogbia

Neymar Kepergok Merokok Saat Berlibur?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.