Sukses

Perwakilan Kemenpora Bantah Hadiri KLB PSSI

Edi Nurindra hadir ke KLB PSSI sebagai calon anggota Exco.

Liputan6.com, Jakarta: Sidang gugatan PSSI terhadap SK Menpora soal pembekuan masih terus berlanjut. PSSI menyodorkan fakta baru yang menyebut jika perwakilan kemenpora hadir di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang berlangsung 18 April lalu di Surabaya. Perwakilan kemenpora itu yaituKepala Bidang Prestasi Olahraga Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Edi Nurindra.

Namun Edi membantah klaim PSSI. Dia mengatakan dirinya sengaja datang ke Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya, 18 April 2015 lalu sebagai salah satu calon anggota Komite Eksekutif (Exco), bukan representasi Kemenpora. Hal ini menampik pernyataan Hendry Hutagaol, salah seorang dari tim pembela PSSI dalam sidang Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Kamis (2/7/2015) kemarin.

Dalam sidang lanjutan yang digelar di Pulo Gebang, Jakarta Timur tersebut, kedua pihak, baik Kemenpora dan PSSI diberi kesempatan untuk menyerahkan bukti-bukti tambahan. PSSI menyerahkan bukti foto yang dianggap menguatkan fakta bahwa ada utusan dari pihak tergugat (Kemenpora) yang menghadiri KLB.

Berbeda dengan PSSI, Kemenpora sebagai yang tergugat dalam kesempatan sidang kemarin menyerahkan bukti tambahan berupa Undang-undang ormas pasal 35 ayat 1 dan 2, Staatsblad 1870 nomor 64 pasal 4 dan 5, Surat Sekretaris Menpora Nomor 0212/MENPORA/VI/2015 tentang dukungan pelaksanaan turnamen pre-season ‘Piala Presiden’, serta Surat Sekretaris Jendral Tim Transisi Nomor 001/TT-KEMENPORA/VI/2015 tanggal 19 Juni 2015 tentang undangan kepada klub peserta kompetisi Liga Utama untuk mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan.

"Saya datang ke KLB bukan sebagai undangan, tapi sebagai kandidat dan bukan mewakili Kemenpora. Lagi pula saya tidak memegang SK Menpora," kata Edi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (2/7) malam. Edi yang tengah berada di Spanyol tersebut mengungkapkan tidak pernah diutus oleh Menpora Imam Nahrawi untuk menghadiri KLB.

Dia menerangkan kalau seluruh peserta kongres dan media massa yang meliput saat itu mengenalnya sebagai calon Exco diurutan sebelas. "Pada saat registrasi calon, saya diminta cap jempol dan tanda tangan absen. Absen saya sebagai kandidat, bukan utusan menteri. Memang jabatan saya Kabid Organisasi, tapi saya tak pernah diutus pimpinan saya," katanya tegas.

"PSSI memutar balikkan fakta kehadiran saya. Ketua KONI (Tono Suratman), Pak Suwarno (Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas atau Satlak Prima) tau. Silahkan cek juga ke calon Exco lain seperti Hadiyandra, Sirajuddin, Sofyan (Hasdam) dan lainnya," pungkas Edi. (Ris/Def)

Baca Juga:

Bagaimana Rupa 5 Pesepakbola Ini Sebelum Botak?

Martunis, Dari Aceh ke Sporting Lisbon

Chile vs Argentina: Penantian Panjang dalam 99 Tahun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini