Sukses

Banten, Gudang Jawara tapi Minim Prestasi

Banten terkenal dengan sebutan Tanah Jawara. Namun para Jawaranya tak mampu berbicara banyak dalam tingkatan nasional.

Liputan6.com, Banten - Banten terkenal dengan sebutan Tanah Jawara. Namun para Jawaranya tak mampu berbicara banyak dalam tingkatan nasional. Bahkan tak mampu menorehkan juara di tingkat Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Banten ini pabriknya pesilat. Banten ke depan bukan lagi gudang (tempat parkir pesilat). Kasepuhan (pesilat) juga diundang supaya mereka tahu, ada kesalahan ini dalam pembinaan pesilat," kata juru bicara Forum Silaturahmi Peguron Banten, Deni Arisandi.

Para peguron (perguruan silat) ini berharap agar pemerintah tetap menjaga budaya dan menambah kemampuan para pesilat di Banten agar tak punah. Karena ikon Banten salah satunya adalah para jawara yang sudah terkenal semenjak zaman Kesultanan Banten.

"Mereka (sesepuh peguron) siap untuk turun gunung supaya Banten kembali mendapat juara dunia (silat). Kami berharap, karena prestasi mustahil tanpa dana," tegasnya.

Gayung bersambut untuk membesarkan prestasi dunia 'silat' dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang akan memberikan dana untuk para jawara.

"Ke depan, pasti akan lebih besar (dananya), leading sektornya ada di KONI. Tidak ada yang pungkiri Banten punya kekuatan di pencak silat, tapi yang tadi saya katakan, ditingkaat nasional ko tidak keluar (tidak ada juara). Pasti ada yang salah (pelatihan). Mungkin mekanismenya yang salah," kata Plt Gubernur Banten, Rano Karno.

Agar bisa meraih juara dalam PON, Rano berjanji akan memberikan pelatihan khusus bagi para pelatih ataupun pesilat.

"Kalau masuk ke dalam sebuah PON, ada tekhnik yang harus dipelajari. Misalkan tidak boleh full contact. Begitu masuk TC (training centre), ada pelatih baru, kadang adaptasinya susah. Nah itu yang harus dicari solusinya," tegasnya. (Ary/Tho)

Baca Juga:
Martunis, Dari Aceh ke Sporting Lisbon
Martunis, Bocah Korban Tsunami Ikuti Jejak Ayahnya CR7
Wow, Nadal Disingkirkan Pemain Kualifikasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini