Sukses

2015, Tahun Emas bagi Claudio Bravo

Bravo berpeluang akhiri tahun 2015 dengan 7 gelar.

Liputan6.com, Santiago: Siapa pemain Barcelona calon peraih tujuh gelar di 2015? Pemain tersebut ternyata Claudio Bravo, kiper timnas Chile yang baru saja merebut trofi Copa Amerika 2015. Bravo tampil perkasa menjaga gawang Chile dari gempuran Argentina pada final Copa Amerika. Dia kalahkan kompatriotnya Javier Mascherano dan Lionel Messi di Argentina.

Dia melakukan penyelamatan gemilang termasuk menepis satu penalti dari Ever Banega. Dengan trofi Copa Amerika, Bravo dengan demikian sudah menggamit total 4 gelar di 2015 ini. Masih ada tiga gelar yang bisa didapatkannya yaitu Piala Super Eropa (vs Sevilla), Piala Super Spanyol (vs Athletic Bilbao) dan Piala Dunia Klub.

Keberuntungan Bravo seakan menaik saat bergabung dengan Barcelona musim lalu. Dia dipercaya penuh pelatih Luis Enrique untuk menjaga gawang untuk pertandingan La Liga. Sedangkan pertandingan Copa del Rey dan Liga Champions menjadi milik Marc Andre-Ter Stegen.
Gary Medel dan Claudio Bravo merayakan kemenangan negaranya usai mengalahkan Argentina di Final Copa America 2015 di Stadion Nasional, Chili, (4/7/2015). Chili menang lewat adu penalti atas Argentina dengan skor 4-1. (REUTERS/Henry Romero)
Siapa sangka, pembagian jatah ini malah membuat Barcelona jadi hebat. Treble menjadi buktinya. Penampilan ciamik Bravo sendiri bukan tiba-tiba saja.Di Piala Dunia 2014, Bravo pun sudah tampil ciamik dengan Chile. Sayang, langkah mereka terhenti di babak 16 besar oleh Brasil. Saat itu, Chile kalah gara-gara adu penalti pula.

"Saya selalu memimpikan bisa angkat trofi Copa Amerika suatu hari. Inilah waktunya. Kami dedikasikan ini untuk rakyat Chile. Kami punya pengalaman di Piala Dunia, saya bilang teman-teman Argentina pasti gagal penalti dua kali dan kami menang," ujarnya seperti dikutip Goal.com.

Memulai karier bersama klub asal Chile, Colo-colo di musim 2002-2006, Bravo memang selalu menjadi andalan. Gabung dengan Real Sociedad pada 2006-2014, kiper berusia 32 tahun ini juga menjadi andalan di bawah mistar gawang.
Claudio Bravo saat menggagalkan tendangan penalti Ever Banega. (AP Photo/Silvia Izquierdo)
Meski di musim 2007/08, posisinya sempat tergusur Asier Riesgo, tapi Bravo tetap konsisten dan loyal. Bahkan, saat Sociedad terdegradasi ke segunda. Penampilan konsistennya ini membuat Barcelona kepincut dan akhirnya memboyong dia dengan transfer 12 juta euro pada 1 Juli 2014 lalu. Dia menjadi pemain keempat termahal yang pernah dijual Sociedad di sepanjang sejarahnya.

Bersama Barcelona, Bravo pun berhasil meraih trofi Zamora atau kiper terbaik. Dia sempat mencetak rekor tak kebobolan selama 754 menit. Gawang Bravo akhirnya bobol oleh Ronaldo dari titik penalti. Itu terjadi di laga El Clasico. (Def/Rjp)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.