Sukses

Banyak Utang, Bakrie Group Jual Brisbane Roar

FFA telah suntikkan dana USD 9 juta untuk Brisbane Roar selama 4 tahun kepemilikan Bakrie Group.

Liputan6.com, Brisbane - Bakrie Group sebagai pemilik Brisbane Roar telah setuju untuk menjual klub sepak bola asal Australia itu. Pembicaraan rahasia juga telah terjadi dengan melibatkan pihak ketiga sebagai investor baru untuk Brisbane Roar.

Dijualnya Brisbane Roar oleh Bakrie tak lain karena klub tersebut dilanda krisis keuangan hingga terpaksa menunggak gaji para pemain dan pelatih. Bakrie Group sendiri telah empat tahun mengelola Brisbane Roar dan sekarang tengah mencari pemilik baru.

Mantan chairman Brisbane Roar, Chris Fong, tengah berada Jakarta untuk bertemu dengan perwakilan Bakrie Group. Menurut Fong, ada pihak ketiga yang siap mengambil alih Brisbane Roar dari Bakrie sekaligus utang-utang yang ditinggalkan.

“(Nirwan) Bakrie sudah setuju untuk menjual Brisbane Roar dengan kesepakatan semua tunggakan dibayarkan, dan mengembalikan stabilitas,” kata Fong, seperti dilansir The World Game.

Menurut Fong, harga penjualan Brisbane Roar telah disepakati dan diharapkan prosesnya selesai bulan Juli 2015. Akan tetapi, Fong menolak untuk berbicara lebih lanjut terkait pembeli dan nilai penjualan untuk Brisbane Roar.

"Saya tidak bisa bilang tentang penjualan itu, mengingat ini semua terikat dengan perjanjian untuk merahasiakannya," jelasnya.

"Kami bekerja sama dengan FFA (Federasi Sepakbola Australia), yang memahami kondisi ini. Setelah empat tahun berlalu, saya kecewa harus berakhir seperti ini. Saya merasa patah hati," tuturnya. 

Lanjut ke halaman berikutnya>>>

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2

Selama empat tahun kepemilikian Bakrie Group, FFA telah menyuntikkan dana sebesar USD 9 juta untuk Brisbane Roar. Sulitnya Bakrie Group mengembalikan dana bantuan itu serta pengumuman keuangan klub secara independen juga kabarnya membuat Direktur Pengelola Brisbane Roar, Sean Dobson mundur pada Mei 2015.

Mundurnya Dobson berpengaruh besar terhadap stabilitas keuangan internal Brisbane Roar. Fong mengaku kecewa atas kepercayaan yang dia berikan, karena pengelolaan klub ibukota australia itu hasilnya tak bisa diterima.

Situasi tersebut adalah saat-saat menyedihkan bagi semua elemen Brisbane Roar, bukan hanya pemain tapi juga staf, fans, dan sepak bola Australia. Fong yakin, dengan berpindahnya kepemilikan dari Bakrie Group, Brisbane Roar akan bisa melalui masa-masa sulit ini.

"Semua ini akan kami lewati. Departemen sepakbola akhirnya punya pemimpin, sehingga kami berharap performa tim di atas lapangan sesuai harapan lagi," paparnya. 

Baca juga:

6 Pemain yang Nyaris Gabung Manchester United

Posisi Indonesia di Ranking FIFA Hampir Dibalap Timor Leste

Mengejutkan, Argentina Kuasai Ranking FIFA

Di GP Jerman, Rossi Tantang Lorenzo dan Marquez Berduel

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini