Sukses

Rawan Ricuh, Leg Kedua Final Piala Polda Jateng Batal Digelar

Pihak Polda Jateng menawarkan tiga alternatif untuk menggelar pertandingan final leg kedua.

Liputan6.com, Solo - Laga leg pertama final Piala Polda Jateng antara PSIS Semarang dan Persis di Stadion Jatidiri, Sabtu (4/7/2015) malam pekan silam, terpaksa harus dihentikan pada menit ke-27 akibat kericuhan antarpenonton. Kericuhan membuat laga leg kedua yang akan digelar di Stadion Manahan Solo, Sabtu (11/7/2015) malam, batal digelar.

Pada leg kedua, Persis Solo menjadi tuan rumah. Awalnya, para pengurus Persis yakin jika leg kedua tetap bakal digelar. "Kita sejak awal yakin pertandingan leg kedua tetap digelar di Stadion Manahan Solo," kata CEO Persis Solo, Paulus Haryoto, di Solo kepada Liputan6.com, Jumat (10/7/2015) malam.

Aparat kepolisian bentrok dengan suporter pada final Piala Polda Jateng yang mempertemukan PSIS Semarang dengan Persis Solo, Sabtu (4/7/2015). (Bola.com/Vincensius Suwarno)

Hanya saja keyakinan tersebut langsung pupus saat pihak Polda Jateng dalam rapat koordinasi dengan pihak penyelenggara dan kedua tim memutuskan untuk membatalkan pertandingan itu. "Dari rapat koordinasi, pihak Polda Jateng menyatakan untuk membatalkan pertandingan Persis dan PSIS. Pembatalan itu atas rekomendasi Polresta Solo," ucap Paulus.

Paulus mengaku bisa menerima keputusan tersebut. Sebab, pihak kepolisian kini sedang fokus untuk pengamanan arus mudik Lebaran di jalan raya. Selain itu, konstelasi ancaman dari dampak kericuhan pada leg pertama lalu juga belum kondusif.

"Pembatalan pertandingan di Manahan karena hal tersebut. Bahkan, ada indikasi jika suporter dari Semarang akan masuk ke Solo, meski pihak panpel tidak menyediakan kuota tiket untuk suporter dari tim tamu," ungkap dia.

Mobil water canon melepaskan tembakan untuk meredam aksi anarkis suporter di final Piala Polda Jateng yang mempertemukan PSIS Semarang dan Persis Solo, Minggu (4/7/2015). (Bola.com/Vicensius Sawarno)

Pihaknya, lanjut Paulus, disodorkan alternatif pilihan untuk penyelenggaraan laga final leg kedua. Pertama, tetap melangsungkan pertandingan tapi di tempat yang netral. Kedua, melangsungkan pertandingan antara Persis dan PSIS tapi tanpa penonton. Pilihan ketiga, menggelar laga tersebut tapi usai Lebaran.

"Kami memilih poin alternatif ketiga, yakni menggelar laga leg kedua setelah Lebaran. Tepatnya, satu minggu usai Lebaran.," tukas Paulus. (Rez/Bog)

Baca Juga:

Sebelum Gabung Sporting Lisbon, Martunis Nyaris Jadi Polisi

Ibrahimovic 'Si Kutu Loncat' Ingin Tinggalkan PSG

Kini Menpora Ditagih Percepat Pengadaan Peralatan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.