Sukses

Cegah Pencurian Umur, Panitia Turnamen Undang Dokter Khusus

Pihak panitia tegas melarang tindak pencurian umur.

Liputan6.com, Jakarta - Pihak penyelenggara Yonex Sunrise Doubles Special Championship 2015 tidak ingin kasus pencurian umur terulang. Untuk itu, mereka akan mengadakan pemeriksaan forensik guna mengetahui usia para peserta.

"Saya ingin event ini menjadi berkualitas. Jadi tidak perlu ada sebuah tindakan yang nantinya berakhir sia-sia, seperti pencurian umur itu," ujar sang pencetus turnamen, Candra Wijaya, di Lagunas Resto, Senayan, Jakarta, Senin (27/7/2015).

Metode pemeriksaan forensik yang dilakukan akan mencakup pemeriksaan tulang dan gigi. Pemeriksaan akan dilakukan melalui foto panoramik, foto dental, dan foto tulang.

"Awalnya, ada dugaan peserta yang tidak memiliki usia yang sesuai dengan yang didaftarkan. Saya membantu dari segi kedokteran," tambah kepala tim kedokteran forensik, Dr. Djaja Surya Atmadja.

"Nantinya pemeriksaan gigi dan tulang akan dilakukan. Kalau untuk tulang, bagian yang diperiksa mencakup tulang gigi, telapak tangan, tungkai, dan telapak kaki."

Nantinya para peserta yang berhasil menembus babak delapan besar wajib menjalani pemeriksaan forensik. Jika terbukti ada peserta yang melakukan pencurian umur, maka pihak panitia siap mencabut hadiah yang sudah diberikan dan mencoret peserta tersebut.(Ton/Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.