Profil Real Madrid: Beban Juara untuk Rafael Benitez

Liputan6.com, Jakarta Kompetisi sepak bola di Spanyol (La Liga) tak lama lagi akan bergulir. Tim-tim di Negeri Matador sudah siap bersaing lagi untuk menjadi terbaik di musim baru 2015/2016.

Salah satu tim yang pasti yang akan meramaikan lagi hiruk-pikuk Liga Spanyol adalah klub raksasa Real Madrid. Tim yang dibentuk pada tahun 1902 tersebut, masih berambisi merengkuh gelar tertinggi musim ini.

Madrid sebenarnya sudah lama memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola Spanyol dan Eropa. Di dalam negeri, Madrid disebut-sebut sebagai salah satu klub terbaik abad ke-20 menurut versi FIFA.

Klub ini telah meraih 32 gelar La Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 1 Copa Eva Duarte, 1 Copa de la Liga. Kemudian 10 gelar Piala Eropa/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 2 Piala Super UEFA, 3 Piala Interkontinental dan 1 Piala Dunia Antarklub FIFA.

Etape baru Madrid dimulai saat Jose Mourinho datang membesut tim yang bermarkas di ibu kota Spanyol ini. Pelatih asal Portugal ini berhasil mempersembahkan tiga trofi, yakni gelar La Liga, Piala Raja dan Piala Super Spanyol.

Teristimewanya adalah saat merengkuh trofi La Liga musim 2011-12. Madrid mencapai prestasi itu dibarengi dengan menciptakan rekor 100 poin, angka terbanyak yang dicapai sampai saat itu dalam sejarah kompetisi ini, serta 121 gol.

Pada Juni 2013, Mourinho didepak dan Madrid mendatangkan pelatih baru Carlo Ancelotti. Manajer asal Italia tersebut pun mampu menorehkan prestasi gemilang.

Ancelotti berhasil meraih empat gelar bersama skuat "Los Blancos". Yang pertama adalah Piala Raja ke-19 setelah mengalahkan Barcelona di final. Pada 24 Mei 2014, "El Real" kembali berhasil mengangkat Piala Eropa. Dengan kemenangan 4-1 atas Atlético Madrid di final, mereka berhasil memboyong La Décima atau gelar ke-10.

Di musim kedua kepelatihannya, Ancelotti meraih dua sukses lain, yakni Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub yang pertama bagi Madrid. Dengan begitu, tahun 2014 adalah masa yang bersejarah dimana Madrid berhasil meraih gelar terbanyak.

Era kemudian berganti seiring dengan datangnya pelatih anyar Rafael Benitez. Madrid pun ingin membangun wajah dan penampilan baru. Benitez pun sudah bersiap melakukan perombakan di tubuh skuatnya. Pemain-pemain anyar pun jadi target entrenador anyar tersebut.

Posisi penjaga gawang jadi bahan perbincangan di rencana bursa transfer Madrid. Kiper Manchester United David de Gea dilaporkan akan direkrut setelah Madrid melepas Iker Casillas.

Namun, sejauh ini niat Madrid memboyong De Gea belum juga terwujud. Alih-alih mendapatkan De Gea, Madrid justru mendapatkan kiper baru Kiko Casilla dari Espanyol. Casilla akan dikontrak Madrid selama lima tahun.

Kemudian, salah satu lini yang jadi perhatian Madrid adalah sektor belakang. Setelah mendapatkan Danilo dari Porto, El Real juga dilaporkan tengah mengincar Filipe Luis, Alex Sandro, dan David Alaba.

Selain keduanya, Madrid resmi mendapatkan pemain muda Timnas Spanyol yang merumput di Real Mallorca, Marco Asensio. Ia menyepakati kontrak berdurasi enam tahun di Stadion Santiago Bernabeu.

Setelah itu, Madrid mendatangkan kembali Vazquez yang baru dipermanenkan Espanyol dengan harga 1,5 juta euro atau sekitar 22 miliar  rupiah. Kemudian, mereka juga membawa pulang gelandang asal Brasil dari Sao Paulo, Carlos Henrique Casimiro alias Casemiro dan Deny Cherysev dari Villarreal.

Pertanyaannya kini, apakah Benitez jadi solusi bagi Madrid untuk rebut gelar? Maklum, sudah tiga musim berlalu sejak 2011/12 lalu, Madrid belum juga rebut gelar juara La Liga. Pantas untuk ditunggu. (Ian/Def)