Sukses

Nasib Miris Mantan Bek Timnas U-19 Jelang Piala Presiden

Jadi penonton selama Piala Presiden 2015.

Liputan6.com, Padang Kerap menjadi penghangat bangku cadangan Timnas U-19 era Indra Sjafri, nasib Febly Gushendra tak juga membaik. Saat mantan rekan-rekan satu timnya mendapat kesempatan bermain di Piala Presiden 2015, Febly justru didepak klub.

Awal musim ini, Febly sebenarnya sempat berseragam Persiba Balikpapan dengan kontrak selama 3 tahun. Namun belum sempat tampil di kompetisi resmi, Febly sudah dirumahkan. Kebijakan ini diambil Beruang Madu menyusul berhentinya kompetisi Tanah Air pasca konflik yang melanda PSSI dengan Kemenegpora.

Asa Febly untuk kembali ke lapangan hijau kembali mencuat saat Mahaka Sports and Entertainment akhirnya mendapat lampu hijau dari pemerintah untuk menggelar Piala Presiden 2015. Turnamen ini menjadi ‘oase’ bagi para pemain yang lama menganggur mengingat hadiah miliaran yang ditawarkan Mahaka.

Namun harapan Febly untuk mendapat pemasukan tambahan kembali kandas. Pasalnya, Persiba tidak menyertakannya di skuat Piala Presiden. Pelatih Beruang Madu Eduadr Tjong, sepertinya tidak tertarik memakai jasanya.

Febly juga tidak bisa berbuat banyak. Sebab meski dijanjikan kontrak tiga tahun, pada kenyataannya penandatangan kontrak tetap dilakukan per tahun. Kontrak untuk tahun 2015 pun sudah diputus saat kompetisi dinyatakan berhenti.

"Perjanjian kontrak sih tiga tahun, tapi kan tanda tangannya setiap satu tahun sekali. Kontrak 2015 langsung diputus pas kompetisi berhenti, sekarang belum ada kabar lagi dari klub," ucap Febly saat dihubungi Liputan6.com.

Febly sudah berusaha menghubungi klub untuk menanyakan nasibnya. Namun tidak ada respons dari pihak manajemen. "Saya sudah coba menghubungi klub, manajer, tapi tidak ada respons. Ya mungkin itu pilihan pelatih, tentu saya sangat kecewa, tapi mau bagaimana lagi? Saya ikuti saja," tambah Febly.

Eks anak asuh Indra Sjafri itu kini memilih pulang kampung ke Padang. Ia masih menanti tawaran dari klub yang dulu mengincarnya, Semen Padang. (Ton/Rco)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.