Sukses

[OPINI] Kekalahan AC Milan dan Permasalahan Taktik Mihajlovic

Apakah Sinisa Mihajlovic juga dapat menyamai prestasi Sacchi ketika menjadi arsitek AC Milan?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam wawancaranya dengan Gazzetta Dello Sport, arsitek baru AC Milan Sinisa Mihajlovic membeberkan target timnya. Mihajlovic optimis timnya mendapatkan scudetto musim ini.

Namun hasil giornata pertama tidak menggambarkan sama sekali pernyataan sikap dari Miha tersebut. I Rossoneri takluk 0-2 dari Fiorentina. Bahkan, kartu merah yang diterima Rodrigo Ely menambah luka Rossoneri.

Dua gol yang bersarang di gawang Lopez menggambarkan bagaimana jalannya pertandingan tersebut, Milan hampir didominasi total oleh kubu tuan rumah. Terlihat bahwa taktik yang disiapkan Mihajlovic belum membuahkan hasil yang sesuai.

Milan bermain dengan formasi 4-3-1-2. Menggunakan nama-nama pendatang baru, di lini depan Carlos Bacca dan Luiz Adriano dipilih sebagai starter, Andrea Bertolacci mengomandoi lini tengah dan bek enerjik Alessio Romagnoli mengisi posisi bek sentral.


Semuanya terlihat bermain dengan determinasi tinggi namun tidak ada satupun yang bersinar dalam debutnya. Semuanya tertutup dalam bayang-bayang dominasi Fiorentina di bawah arsitek barunya Paulo Sousa yang melakukan debutnya di Serie-A sebagai pelatih (walaupun Sousa bukanlah nama baru di Serie-A mengingat sepak terjangnya sebagai gelandang Juventus pada puncak karirnya).

Para anak asuh Sousa terlihat sangatlah berbahaya dalam menggempur lini belakang Milan yang diisi oleh nama-nama muda seperti Ely dan Romagnoli. Padahal Fiorentina dalam pertandingan kemarin hanya menggunakan satu penyerang yaitu Nikola Kalinic.

Namun pemain muda berdarah Kroasia itu mendapat dukungan penuh dari lini kedua yang dihuni oleh Josip Ilicic dan Federico Bernardeschi. Kedua nama yang disebutkan terakhir menjadi mimpi buruk bagi Milan dalam pertandingan tersebut.

Milan terlihat menjadi sasaran empuk serangan balik dan mengkhawatirkan dalam mengatisipasi umpan umpan vertikal para pemain Fiorentina. Ely, yang melakoni debut Serie-A nya menjadi tokoh antagonis bagi Milan malam itu. Talenta muda asal Brasil ini menjatuhkan Kalinic dan membuat wasit mengeluarkan kartu kuning pertama, sebelum pemandangan yang sama terulang di menit ke-37 dan menghasilkan kartu kuning kedua sehingga AC Milan harus bermain dengan 10 orang hingga akhir pertandingan. Marcos Alonso memberikan 'hadiah' tambahan bagi Ely dengan mencetak gol dari titik tendangan bebas persis di posisi Ely mendapatkan kartu merahnya.

Bermain dengan 10 orang, membuat formasi 4-3-1-2 milik Mihajlovic semakin terekspos kelemahannya. Miha membuat formasinya horizontal dan menekan di area menyerang, namun taktik ini membuat strategi Milan menjadi menyempit sehingga mudah diekspos dari kedua sisi sayap.

Luca Antonelli dan Mattia De Sciglio yang diinstruksikan untuk membantu serangan memberikan lubang bagi Fiorentina untuk bergerak leluasa di bagian sayap. Di menit keenam Ilicic berhasil melihat celah di belakang Antonelli yang untungnya masih dapat dimentahkan Lopez dan di menit ke-56 penyerang berdarah Slovenia ini kembali mengancam dari bagian yang sama. Sekali lagi Ilicic berhasil memanfaatkan lubang ini dan memaksa Romagnoli menjatuhkannya di kotak terlarang yang membuahkan gol kedua bagi Fiorentina dari titik putih.

Memimpin dua gol, kubu tuan rumah menarik Ilicic dan menggantinya dengan gelandang penyeimbang Mario Suarez dan Fiorentina kembali menunjukan superioritasnya di lini tengah terhadap AC Milan. Ya lini tengah masih jadi kendala AC Milan, setidaknya ini terlihat dari pertandingan kemarin. Tidak ada distribusi berarti dari lini tengah kepada para striker, hasilnya dua rekrutan baru Bacca dan Adriano tidak berkontribusi apapun dan tidak mampu menghasilkan shoot on target.

Arrigo Sacchi dalam masa keemasannya ketika menunggangi Milan di akhir tahun 1980-an memulai karirnya juga dengan kekalahan terhadap Fiorentina di pertandingan pertamanya sebelum akhirnya mempersembahkan banyak piala bagi Rossoneri.

Apakah Sinisa Mihajlovic juga dapat menyamai prestasi Sacchi ketika menjadi arsitek AC Milan? Mari kita simak hingga akhir musim ini.

Edward Satria
@Edwardsatria

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini