Sukses

Adu Cerdik 4 Pelatih di Grup C Piala Presiden

Seperti apa peta kekuatannya para pelatih di Grup C Piala Presiden?

Liputan6.com, Denpasar - Empat tim di Grup C akan mengawali kiprahnya di Piala Presiden 2015. Di laga pembuka, tuan rumah Bali United akan menjamu Persija Jakarta, menyusul laga antara Mitra Kukar melawan Persita Tangerang.

Pertarungan di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (30/8/2015) tak hanya pertaruhan gengsi klub. Duel juga akan menjadi arena adu cerdas pelatih-pelatih yang menukanginya.

Seperti apa peta kekuatannya?

Rahmad Darmawan (Persija)

Rahmad Darmawan memberikan arahan saat laga uji coba Persija vs PSAL di Depok, Rabu (26/8/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Pelatih Persija Rahmad Darmawan, menduduki posisi teratas untuk urusan pengalaman. Pria yang akrab disapa RD ini merupakan salah satu pelatih papan atas di Indonesia.

Mengawali karir sebagai pemain, RD sudah lama malang-melintang di sejumlah klub papan atas di Indonesia. Namun RD mulai tenar usai mengantar Persipura Jayapura menjuarai Liga Indonesia 2005 lalu. Sejak saat itu, RD tak pernah menganggur dan kerap mendapat tawaran dari tim-tim elite Tanah Air.

Tahun ini merupakan kali ketiga RD menangani Persija. Sayang belum sekalipun pria kelahiran Metro Lampung itu mampu mempersembahkan gelar juara bagi Macan Kemayoran.

RD pertama kali menukangi Persija pada 2006 atau usai mengantar Persipura juara Liga Indonesia 2005. Diboyong dengan harga tinggi, RD hanya mampu membawa Macan Kemayoran ke babak 8 besar.

Musim berikutnya RD pindah ke Sriwijaya FC. Anehnya, karier RD kembali moncer berama Laskar Wong Kito. Sejak 2007 hingga 2010 RD mempersembahkan satu gelar Liga dan 3 gelar Piala Indonesia.  

Sukses bersama SFC, Persija kembali mendatangkan RD  lagi tahun 2010. Namun RD lagi-lagi gagal mempersembahkan trofi juara. Setelah berpindah-pindah klub, RD baru kembali ke Persija lagi sejak 2014.

Selain menangani klub, RD juga dua kali dipercaya menukangi Timnas U-23 di SEA Games (2011 dan 2013). Selama dua periode itu juga, RD hanya mampu meraih medali perak.  

Bambang Nurdiansyah (Persita Tangerang)

Bambang Nurdiansyah (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Pelatih lainnya yang telah malang-melintang di pentas sepak bola Indonesia adalah Bambang Nurdiansyah. Akrab disapa Banur, pria kelahiran Banjarmasin, 28 Desember 1960 ini sebenarnya lebih tenar saat masih menjadi pemain.

Banur merupakan salah satu penyerang andalan tim Merah Putih di era 1980-1990. Kariernya sebagai pemain juga bagus dan pernah menjadi top scorer Galatama dua musim berturut-turun (1983/84 dan 1984/85).

Di era Galatama, Banur juga pernah merasakan lima gelar juara di tiga klub berbeda. Masing-masing adalah Yanita Utama (1984 dan 84), Krama Yudha Tiga Berlian 1985), dan Pelita Jaya (1989 dan 1990).

Saat menjadi pelatih, prestasi Banur tidak terlalu menjanjikan bersama tim-tim yang berlaga di level tertinggi. Saat memimpin Arema 2008 lalu, Banur bahkan mundur di tengah jalan karena tak kuat dengan tekanan dari Aremania.

Prestasi terbaik Banur adalah saat masih menangani PSIS Semarang di Liga Indonesia 2005 lalu. Saat itu, Banur sukses membawa tim Mahesa Jenar menduduki peringkat ketiga.

Nama Banur kembali ke permukaan saat dia menangani Persiram Raja Ampat di pentas ISL. Setelah itu, Banur 'turun kasta' menangani tim Divisi II, Cilegon United. Namun Banur justru sukses di klub ini. Dia mampu membawa Cilegon United promosi ke Divisi Utama, kasta kedua kompetisi di Tanah Air.

Banur juga pernah dipercaya menangani timnas baik junior maupun senior. Namun tidak ada prestasi menjanjikan yang pernah diukirnya.

Lanjut ke halaman berikut --->

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indra Sjafri dan Jafri Sastra

Indra Sjafri (Bali United)

Popularitas pelatih asal Sumatera Barat ini mencuat bersama timnas U-19 yang ditanganinya. Mantan pemain PSP Padang itu dianggap sebagai pencari bakat andal yang mampu menemukan bibit-bibit muda sekelas Evan Dimas dan kawan-kawan.

Nama Indra Sjafri ikut melejit saat Timnas U-19 binaannya sukses merebut Piala AFF U-19 2013 lalu. Euforia Garuda Jaya semakin besar saat pasukannya mampu lolos ke babak utama Piala Asia U-19 2014.

Permainan bola-bola pendek yang diperagakan Timnas U-19 mampu membius pecinta bola Indonesia. Aksi Evan Dimas Cs seakan menjadi pelepas dahaga di tengah keringnya prestasi timnas senior Indonesia.

Namun Indra gagal memenuhi ekspektasi tersebut. Timnya gagal ke Piala Dunia U-20 setelah babak belur di Grup B Piala Asia U-19.

Pelatih Bali United, Indra Sjafri memberikan arahan kepada tim asuhannya pada latihan terakhir sebelum menghadapi Persija di laga Piala Presiden 2015, Denpasar, Bali, Sabtu (30/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Meski gagal melaju ke Piala Dunia U-20, popularitas Garuda Jaya masih tetap terasa hingga saat ini. Evan Dimas yang menjadi kapten Garuda Jaya tetap tenar dan masih dielu-elukan pecinta sepak bola di Indonesia.  

Bersama klub Bali United, Indra tetap mengandalkan pemain muda. Pada Piala Presiden ini, Indra bahkan tidak menyertakan pemain asing sama sekali. Indra yakin kekuatan pemain lokal yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari mampu mengimbangi tim-tim  lainnya.

Jafri Sastra (Mitra Kukar)

Jafri Sastra (Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)


Dibanding tiga pelatih di atas, Jafri Sastra memang kalah mentereng. Namanya baru mencuat saat dipercaya menggantikan posisi Nil Maizar sebagai pelatih Semen Padang 2013. Jafri ketiban "durian runtuh" setelah  Nil ditarik PSSI menangani timnas senior Indonesia.

Mewarisi tim yang sudah 'jadi' dari Nil, Jafri tidak menemui banyak kesulitan menjalankan tugasnya. Dia akhirnya mampu membawa Semen Padang menjuarai Liga Primer Indonesia (IPL) dan lolos hingga babak perempat final AFC Cup 2013.

Jafri kembali dipercaya menangani Semen Padang pada musim 2014. Dia membawa Kabau Sirah ke babak 8 besar, tapi gagal ke semifinal.

Di awal 2015, Jafri dipecat menyusul hasil buruk selama pramusim. Posisi yang ditinggalkan kemudian dikembalikan lagi kepada Nil Maizar. (Jnp/Ary)

Baca Juga

MU Salip Pemain Incaran Juventus

Mourinho Sebut Sosok Penggantinya di Stamford Bridge

Falcao Cetak Gol, Chelsea Dipermalukan Crystal Palace

Pecahkan Rekor, Marquez Start Terdepan di MotoGP Inggris

Reaksi CR7 Messi Menjadi Pemain Terbaik Eropa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.