Sukses

Mengenang Super Sic di Kampung Halaman Sirkuit San Marino

Sirkuit yang mulai digunakan pada 1981 ini mengingatkan penggiat MotoGP pada sosok mendiang Marco Simoncelli.

Liputan6.com, Rimini - Deru knalpot motor monster MotoGP kembali meraung lagi di Italia, Minggu 13 September 2015. Kali ini, sirkuit San Marino menjadi tempat hajatan berlangsung. Sirkuit yang mulai digunakan pada 1981 ini mengingatkan penggiat MotoGP pada sosok mendiang Marco Simoncelli.

Simoncelli; rider nyentrik dengan gaya membalap yang cenderung membahayakan ini tutup usia dalam Grand Prix Malaysia pada 23 Oktober 2011. Dia meregang nyawa setelah diseruduk dua Colin Edwards dan Valentino Rossi. Meski belum pernah menjadi juara dunia, tapi rider gondrong ini digadang-gadang sebagai calon juara masa depan balapan roda dua kelas Premier ini.

Mayoritas pembalap tidak suka dengan gaya Super Sic, julukan Simoncelli, banyak pihak menilai kalau Simonecelli membuat balapan lebih hidup sekaligus mampu meramaikan rivalitas di MotoGP. 

Batu nisan Marco Simoncelli

Guna mengenang kepergiannya di usia yang masih sangat muda, ketika itu 24 tahun, pengelola sirkuit San Marino menamai trek tersebut menjadi Misano World Circuit Marco Simoncelli. Nama baru San Marino diresmikan pada November 2011 atau sebulan setelah insiden yang dianggap memilukan sepanjang sejarah Motor Grand Prix. Pengelola merasa, Simoncelli memiliki kedekatan khusus dengan sirkuit ini. Joki yang identik dengan nomor 58 ini lahir Catollica, termasuk dalam wilayah San Marino yang berjarak 8 kilometer dari sirkuit.

"Kami bangga sirkuit ini sekarang bernama Marco Simoncelli. Ia adalah sosok yang hebat, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai pembalap," ujar Luca Colaiacovo, Direktur sirkuit sebagaimana di lansir dari BBC Sport.

Setelah kematiannya, beragam otopsi soal kematian rider kribo ini muncul ke ruang publik kendati tidak dapat dipastikan keabsahannya. Sebab, hasil otopsi tidak pernah dirilis secara resmi. "Yang pasti dia mengalami trauma di kepala, leher dan dada," ujar Dr. Michele Macchiagodena, salah satu staff medis yang ikut menangani Simoncelli.

Foto yang diduga rontgen Marco Simoncelli

Jejak Simoncelli di San Marino juga tidak sekadar sirkuit. Makam Simoncelli di provinsi Rimini, masih di wilayah sirkuit San Marino pun mudah dikenali. Batu nisan makam Simoncelli mudah dibedakan di antara batu nisan lainnya. Batu nisan Simoncelli berbentuk motor MotoGP.

Meski kematiannya telah lebih dari tiga tahun, toh Simoncelli tetap dikenang sebagai figur penting MotoGP. Pada 2014 lalu, Simoncelli mendapatkan penghargaan Hall of Fame MotoGP yang digelar di sirkuit Mugello. Almarhum Simoncelli menjadi legenda MotoGP ke-21. Penghargaan ini diserahkan DORNA selaku promotor MotoGP kepada Ayah Simoncelli, Paolo Simoncelli. (Rjp/Vid)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini