Sukses

Arema Merugi di Fase Grup Piala Presiden 2015

Pengeluaran membengkak karena manajemen harus menanggung biaya tiga tim tamu selama di Malang untuk menjalani babak penyisihan grup.

Liputan6.com, Malang - Manajemen Arema Cronus menyebut pendapatan selama menjadi tuan rumah Grup B turnamen Piala Presiden jauh dari harapan.

Menurut CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, pengeluaran membengkak karena manajemen harus menanggung biaya tiga tim tamu selama di Malang untuk menjalani babak penyisihan grup.

"Pendapatan kami dari tiket malah minus, masih belum cukup untuk operasional tim tamu. Karena kami juga menanggung operasional tamu selama berada di Malang," kata Iwan saat mendampingi latihan pemain di Stadion Gajayana Kota Malang, Senin (14/9/2015).

Animo penonton selama babak penyisihan grup yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang memang cukup rendah. Saat laga melawan Persela Lamongan hanya dipenuhi oleh 7 ribu penonton, lawan PSGC Ciamis hanya 8 ribu penonton. Menurut Iwan, pemasukan Arema sedikit bertambah ketika menghadapi Sriwijaya FC.

"Ketika melawan Persela Lamongan kami minus Rp 70 juta, lawan PSGC minus Rp 45 juta dan hasil lebih baik kala melawan Sriwijaya FC karena bertepatan akhir pekan,” tutur pengusaha properti tersebut.

Meski begitu, General Manager Arema Cronus, Rudi Widodo menambahkan, manajemen klub optimis animo penonton bakal lebih meningkat ketika memasuki babak 8 besar. Laga kontra Bali United diyakini bakal menambah nilai jual pertandingan ini. Terlebih, pertandingan bakal digelar akhir pekan, Sabtu 19 September akhir pekan ini.

“Bobot pertandingannya lawan Bali United ini lebih tinggi karena ini perempat final. Apalagi Arema butuh dukungan Aremania untuk datang langsung ke stadion agar menang dan lolos ke semifinal,” ucap Rudi.

Selain itu, Bali United terhitung juga salah satu tim kuat sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Diyakini akan banyak Aremania yang datang dan memenuhi stadion. “Pertandingan digelar akhir pekan, kami yakin banyak penonton,” ucap Rudi. (Rjp/Rco)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini