Sukses

Menghilangkan Trauma di Balik Cedera Parah Pemain Sepakbola

Belakangan, sejumlah pemain mengalami cedera parah dan harus absen panjang. Bagaimana cara memulihkannya?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kurun waktu dua pekan terakhir, sejumlah pemain mengalami cedera parah yang mengharuskan mereka absen panjang. Pemulihan yang memakan waktu lama bukan tidak dapat mengganggu kepercayaan diri pemain.

Sebut saja gelandang Barcelona Rafinha, bek Manchester United Luke Shaw, pemain Arsenal Jack Wilshere, atau kiper Chelsea Thibaut Courtois, yang belakang mendapatkan cedera cukup parah dan mesti absen panjang. Sebelumnya, Radamel Falcao, Kevin Strootman, Sami Khedira, Aaron Ramsey, Eduardo, Djibril Cisse, Abou Diaby, serta Petr Cech juga mesti menepi lama dari lapangan hijau. 



Jika tidak mendapat perawatan yang tepat, pemain yang menderita cedera panjang bisa mengalami trauma. Rasa takut untuk kembali turun ke lapangan bisa mempengaruhi masa depan mereka sebagai pemain sepakbola.

Lalu, bagaimana seharusnya menghadapi situasi tersebut? Fisioterapis wanita Indonesia, Fortunella Levyana, mengungkapkan, siapa saja yang berperan untuk memulihkan trauma pemain yang cedera parah dan harus absen panjang. 



"Keberhasilan kembalinya pemain setelah absen panjang akibat cedera parah merupakan tugas beberapa komponen dalam tim, seperti dokter, fisioterapis, pelatih, pelatih fisik, bahkan psikolog," jelas Fortunella kepada Liputan6.com.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Rehabilitasi Pemain Harus Variatif

"Fisioterapis bukan hanya berperan dalam menyusun program rehabilitasi, tapi juga harus memberikan dukungan mental yang diberikan dalam setiap sesi terapi," lanjut mantan fisioterapis Pelita Bandung Raya ini.

Menurut wanita yang akrab disapa Nella ini, pemain yang cedera parah dan harus absen panjang harus menjalani rehabilitasi yang berbeda. Selain itu, suasana rehabilitasi yang menyenangkan serta program pemulihan yang selalu variatif bisa membuat mental pemain membaik.  

"Apabila pemain merasa percaya cederanya ditangani dengan baik dan intensif, maka bukan hanya cedera fisiknya yang pulih, tetapi juga mental dan kepercayaan diri akan semakin kuat tanpa menyisakan trauma," tutur Nella. (Win/Vid) 

Baca juga:

"PSG Juara Liga Champions Hanya Masalah Waktu"

Thiago Silva: PSG Bidik Final Liga Champions

Demi Ronaldo, Madrid Tolak Tawaran Fantastis PSG

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.