Sukses

[KOLOM] Juventus yang Terus Menunjukkan Perbaikan

Walaupun meraup hasil mengecewakan melawan Frosinone, Juventus menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Sulit mendeskripsikan langkah awal Juventus pada musim 2015/16. Si Nyonya Tua mengawali tiga pertandingan tanpa kemenangan di liga.

Namun, setelah itu Juventus seolah-olah mendapatkan momentum dengan menyudutkan pemimpin klasemen EPL sementara, Manchester City, di kandangnya sendiri. Kemudian diikuti oleh kemenangan tandang melawan Genoa. Dan akhirnya ditutup dengan skor 1-1 melawan tim yang pertama kali dalam sejarah mendapatkan poin di Serie-A, Frosinone.

Banyak kambing hitam yang dapat disalahkan mulai dari sang pelatih, para pemain yang kurang gigih, maupun kebijakan transfer yang diambil pada musim panas kemarin. Namun daripada menyalahkan semua itu, saya akan mencoba untuk menarik analisa tentang apa yang terjadi di lapangan dalam pertandingan kemarin melawan Frosinone.

Juventus (@edwardsatria)
Semua Juventini baik yang berada di dalam stadion maupun yang menonton di layar kaca pasti sudah menarik kesimpulan dalam hati mereka. "Ini bukanlah kemenangan yang bagus, tapi ya sudahlah syukuri saja 3 poin ini." Sebelum akhirnya Leonardo Blanchard menyamakan kedudukan di menit 91 karena kesalahan fatal sang bek veteran, Andrea Barzagli. Padahal bek veteran itu selalu bermain dengan performa yang stabil.

Fakta ini menggambarkan apa yang terjadi setidaknya dalam 5 pertandingan awal musim ini bagi Juventus: MEREKA KEBOBOLAN TERLALU BANYAK.

Di musim 2015/16 ini Juventus hanya mencatat rekor clean sheet sebanyak dua kali. Yaitu ketika mengangkat Piala Supercoppa melawan Lazio dan kemenangan melawan 10 pemain Genoa.

Mengantongi gelar sebagai tim dengan pertahanan terkuat di liga musim lalu, fakta ini sangatlah ironis bagi skuat Max Allegri. "Saya sangat marah karena kami sekarang harus menyelesaikan masalah ini secepatnya," ujar Max Allegri dalam wawancara pascapertandingan.

Dalam pertandingan tersebut, Frosinone mencatatkan satu gol dari satu-satunya peluang shoot on target yang mereka dapatkan. Di lain pihak, Juventus mencetak 36 tembakan ke arah gawang (termasuk usaha yang diblok oleh bek Frosinone) dan hanya satu peluang yang mampu diubah menjadi gol.

Simone Zaza yang menjadi ujung tombak Juventus terlihat sering membuang peluang. Seharusnya dia mampu mengubah peluang itu menjadi lebih dari satu gol yang dicetaknya --itu pun karena adanya defleksi dari bek lawan. Juventus tentu membutuhkan sosok Alvaro Morata striker yang sudah terbukti dapat memecah kebuntuan di waktu-waktu krusial.

Selalu ada bagian manis dari buah yang asam. Juan Cuadrado membuktikan dirinya sebagai pemain serba bisa dengan bermain sama baiknya dalam dua posisi. Pada 45 menit pertama, Cuadrado bermain di belakang striker, dan 45 menit sesudahnya sebagai wing back. Dia pun mampu terus mengancam Frosinone dari sisi kanan dalam pertandingan tersebut.
 
Statistik Juan Cuadrado (@edwardsatria)
Dapat dilihat dari grafik bahwa Cuadrado membuat sejumlah peluang, termasuk 10 kemenangan duel melawan bek musuh dan juga 5 kesempatan emas yang dia buat untuk rekan setimnya.

Dari lini kedua, Mario Lemina kembali menujukkan performa yang cantik. Gelandang muda ini bermain tanpa cela pada pertandingan kemarin. Paulo Dybala masuk dari bangku cadangan dan menyuntikkan agresivitas pada lini depan, Juventus akan membutuhkan performa terbaik Dybala untuk dua pertandingan berat ke depanya itu melawan Napoli dan Sevilla.

Juventus menunjukkan adanya tanda-tanda ke arah positif. Namun mereka harus kembali ke jalur kemenangan secepatnya, apalagi melihat pesaingnya Inter Milan menikmati puncak klasemen dengan 10 poin lebih banyak dibanding sang Nyonya Tua.

Edward Satria
(@EdwardSatria)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini