Berendam Jacuzzi Usai Bertanding, Penting atau Tidak?

Liputan6.com, Malang- Kondisi prima para pemain menjadi dambaan setiap klub yang hendak bertarung di lapangan. Fisik pemain yang letoi tak jarang menjadi penghalang tim memenangkan pertandingan.

Namun tidak mudah menjaga kebugaran pemain. Selain perlu disiplin dalam pola istirahat pemain, klub juga harus punya sejumlah fasilitas pendukung.

Pelatih Fisik Sriwijaya FC Gaselly Jun Panam, kepada Liputan6 mengatakan, salah satu fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang kebugaran pemain adalah kolam renang dengan air hangat maupun dingin. "Atau jacuzzi juga boleh," katanya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Namun yang tak kalah penting tentunya lapangan untuk berlatih. Menurut Gaselly, kondisi lokasi latihan juga sangat berpengaruh terhadap kebugaran pemain sebelum laga. "Seluruh klub pasti ingin punya fasilitas lapangan yang bagus, baik rumput maupun sintetis," katanya.

Dalam mengukur tingkat kebugaran pemain, Gaselly selalu melakukannya jauh-jauh hari sebelum laga. Sebab menurutnya, hal itu percuma dilakukan jelang pertandingan.  "Idealnya dua minggu," beber Gaselly.

"Saya bawa sendiri perlengkapan latihan seperti Suunto, perangkat buatan Finlandia untuk mengukur kecepatan detak jantung. Sejak di Persija 2013 saya pakai. Misalnya saya punya target seorang pemain harus 180 detakan per menitnya dan pendinginan di angka 90," sambungnya.

Dengan pengecekan ini, Gaselly mengaku bisa mengetahui tingkat kebugaran para pemainnya. Mereka juga tidak bisa bohong karena semuanya terekam secara empiris. "Data umur dan berat badan pemain sudah dipegang. Saya tempelkan Suunto di badan pemain. Kalau kurang dari target yang ditetapkan saya panggil dan tanya bagaimana pola tidurnya, sudah makan apa, dan lain-lain. Ini tak bisa dibohongi," beber pria 29 tahun itu.  (Ris/Rco)