Sukses

Venue Final Piala Presiden Tergantung Polisi

"Saat ini kami sedang menanti surat izin kepolisian akan digelar di mana laga final nanti," kata CEO Mahaka, Hasani Abdulgani.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Mahaka, Hasani Abdulgani selaku pemangku hajat gelaran Piala Presiden terus berkomunikasi intensif dengan pihak Kepolisian untuk menggelar partai final yang rencananya berlangsung pada 18 Oktober 2015 mendatang.

Dua kota, Jakarta dan Gianyar, Bali telah menjadi diajukan promotor untuk menggelar partai pamungkas Piala Presiden. Menurut Hasani, Mahaka masih menunggu respon pihak Kepolisian. Menurut rencana, Senin pekan depan Mahaka bakal bertandang ke Mabes Polri guna meminta rekomendasi kemananan.

"Hari ini kami sudah mengajukan izin keamanan ke Mabes Polri, tapi karena terlalu mendadak, kami diundang lagi untuk datang hari Senin," ujar Hasani Abdulgani pada Liputan6.com.

Stadion Kapten Dipta, Gianyar disiapkan panpel guna menghelat pertandingan ini. Markas Bali United itu disiapkan promoto untuk mengantisipasi kemungkinan Persib melaju hingga final.

Bila Persib lolos ke final, niat menggelar partai puncak di Jakarta berpotensi besar mengalami kendala mengingat rivalitas mereka dengan Persija Jakarta. Guna menghindari bentrokan di Ibukota antara suporter Persib dan Persija, Panpel menyiapkan Stadion Kapten Dipta untuk menghelat laga puncak.

Hasani menjelaskan, Mahaka hanya tinggal menunggu izin kepolisian, apakah final nanti digelar di Jakarta atau Bali."Kini dua tempat yang kami siapkan, Jakarta dan Bali. Mungkin pertemuan Senin itu bisa saja menghasilkan keputusan dari kepolisian, saat ini kami sedang menanti surat izin kepolisian akan digelar di mana laga final nanti."

Pria berkacamata ini sekaligus membantah pihaknya bakal menggunakan format laga kandang dan tandang mengingat ada perebutan peringkat tiga dan empat sebelum pertandingan final.

"Final dengan kandang dan tandang kemungkinannya kecil. Karena ada laga lain sebelum pertandingan final, perebutan tempat ketiga dan keempat. Kami harus memikirkan itu semua," kata Hasani menambahkan. (Ton/Rjp)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini