Sukses

7 Imbauan Mabes Polri bagi Penonton Final Piala Presiden

Mabes Polri memberikan beberapa imbauan bagi mereka yang ingin datang ke SUGBK.

Liputan6.com, Jakarta- Final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC akhirnya diputuskan digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada 18 Okober 2015. Sejarah panjang permusuhan suporter Persib, Bobotoh, dengan The Jakmania (fans Persija Jakarta) menimbulkan kekhawatiran akan terjadi kerusuhan sebelum, saat dan sesudah pertandingan.

Agar pelaksanaan final Piala Presiden 2015 berlangsung aman, pihak penyelenggara, Mahaka Sports and Entertainment, terus mengadakan koordinasi dengan pihak terkait seperti kepolisian, TNI, Pemda DKI hingga kelompok-kelompok suporter.

Dua hari jelang final Piala Presiden 2015, Mabes Polri mengeluarkan 7 imbauan kepada warga Jakarta serta suporter Persib dan Sriwijaya.

Salah satu poin pentingnya adalah Mabes Polri meminta pendukung kedua klub untuk tidak memakai atribut tim kesayangan mereka saat berangkat maupun kembali dari SUGBK. Demi keamanan bersama, atribut disarankan hanya dikenakan selama berada di SUGBK saja.

Mabes Polri juga meminta warga Jakarta untuk menghindari kawasan Senayan dan sekitarnya mulai Minggu sore. Sebab bakal terjadi kemacetan parah saat puluhan ribu suporter berangkat dan pulang dari SUGBK.

Berikut 5 imbauan lain dari Mabes Polri untuk penonton final Piala Presiden:

1. Disarankan agar tidak menonton langsung ke SUGBK. Sebaiknya buat grup nonton bareng via TV/layar projector.

2. Bagi para penonton live pertandingan agar tidak membawa alat-alat berbahaya, seperti: senjata tajam. tongkat, kembang api, laser, minuman keras dll karena akan dilakukan penggeledahan oleh petugas.

3. Bagi suporter yang berangkat dalam grup/rombongan agar minta pengawalan petugas dan berangkat dengan tertib. Tidak menumpang truk, duduk diatas mobil, ngebut-ngebutan dll.

4. Bagi yang akan menonton langsung sebaiknya tidak membawa anak kecil, orang tua dan wanita.

5. Jaga emosi masing-masing tim, jangan gunakan yel-yel provokatif. Hindari bentrok fisik karena akan berakibat pada keselamatan jiwa masing-masing serta akan menjadikan pelanggaran hukum. Siapapun yg membuat keributan akan ditindak tegas oleh petugas. (Tho/Rco)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini