Sukses

Equestrian Gelar Event Tunggang Serasi Berskala Dunia di Depok

Indonesia bergabung di zona 8 bergabung bersama India, Thailand, dan Singapura.

Liputan6.com, Depok - Federasi Equestrian Internasional (FEI) kembali menggelar FEI World Dressage Challenge (WDC). WDC merupakan bentuk komitmen dari EFI guna memajukan nomor dressage (tunggang serasi).

Gelaran ini rencananya bakal berlangsung di Arthayasa Stables, Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/10/2015) besok. Di ajang WDC, tuan rumah Indonesia satu tim dengan India, Thailand, dan Singapura.

Lima kelas dipertandingkan pada ajang WDC tahun ini. Mulai dari kelas Preliminary, Elementary, Medium, Advanced dan level tertinggi Prix St. George. Menurut Ketua Pelaksana Pertandingan, Rafiq Radinal, mulai tahun depan kelas Preliminary dan Elementary hanya untuk anak-anak di bawah usia 16 tahun.

"Kemudian ada perubahan lain yang sangat menarik, poin yang diraih atlet di WDC otomatis masuk dalam ranking dunia. Ini penting guna mengetahui posisi masing-masing di persaingan dunia," kata Rafiq dalam keterangan tertulis pada wartawan.

Pada 2014 lalu, atlet Indonesia Agus Solehudin tampil menjadi yang terbaik di zona 8 dengan menunggangi Ocre. Dia meraih total skor 65,461%, mengungguli para rival di kelas paling bergengsi, Prix St. George. 

FEI telah menetapkan batas, total peserta di tiap negara paling banyak diikuti 40 orang. Langkah ini diambil guna memastikan hanya peserta yang benar-benar siap bisa mengikuti ajang ini. 

Sebelumnya, Sabtu (17/10/2015) lalu pihak penyelenggara sudah menggelar Pre-World Dressage Challenge. Kualifikasi ini ditujukan sebagai ajang pemanasan sekaligus penentu, posisi atlet Indonesia di nomor beregu pada WDC hari Selasa nanti.

Di ajang ini, peserta bisa mengukur kemampuan mereka dan kudanya di arena internasional tanpa harus meninggalkan negaranya masing-masing. Ini jelas menghemat biaya namun hasilnya tetap bisa diukur.

Guna menjaga kualitas kompetisi, FEI mempunyai aturan baku untuk event resmi tahunan ini. Setiap peserta dalam tiap zona WDC harus melakukan dressage test (serangkaian gerakan) serupa dan dinilai oleh juri internasional yang sama pula. Tingkat kesulitan yang dihadapi akan persis sama.

Jadi, unsur fairness di event ini sangat terjaga. Kali ini juri yang bertugas di Zona 8 adalah Freddy Leyman (Belgia) dan Carlos Lopes (Portugal). (Rjp/Rco)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.