Sukses

Bobotoh Langgar Aturan, Emil Ancam Pawai Persib Ditiadakan

Wali Kota Bandung mengancam konvoi yang dilakukan kemarin akan jadi yang terakhir.

Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjanji akan mengevaluasi penyelenggaraan arak-arakan keberhasilan skuat Persib Bandung meraih gelar juara Piala Presiden 2015, Minggu 25 Oktober 2015.

Ini buntut dari beberapa aksi kurang terpuji yang dilakukan oknum Bobotoh saat melakukan pawai di tiga kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kota Bandung.

Padahal, sebelumnya baik Ridwan Kamil maupun pihak kepolisian telah mengimbau para Bobotoh untuk berlaku tertib dan mengikuti peraturan yang ada. Melalui akun Facebook-nya, orang nomor satu di Kota Bandung ini bahkan sempat mengancam konvoi yang dilakukan kemarin akan jadi yang terakhir bila para Bobotoh masih melakukan tindakan yang melanggar.

Walikota Bandung Ridwan Kamil

Berikut komentar pria yang akrab disapa Emil ini melalui akun Facebook-nya :

“Seperti janji saya, Minggu ini akan dievaluasi terkait parade Persib hari ini. Selama 5 jam saya banyak melakukan gestur dadah2 dan kontak mata dengan ratusan ribu wajah2 bahagia warga yang baik2 saja, namun tidak sedikit laporan pelanggaran2 oleh yg mengaku bobotoh yang tidak mengindahkan syarat2 sederhana parade persib. ini salah satunya dan sudah jelas dari kota mana. kelakuan anda2 akan mengorbankan kebahagiaan banyak orang di masa depan. Karena kemungkinan parade ditiadakan semakin besar. Kenapa? krn sebagian dari kita belum siap untuk beradab.”

Pernyataan ini mendapat komentar dari para pengikut orang nomor satu di 'Kota Kembang' ini. Kebanyakan dari mereka meminta konvoi ditiadakan dan lebih merayakan dengan acara yang lebih positif.

"assalamualaikum... sblmnya saya mohon maav kang emil , akang ini hny saran aja klau buat thn" kdpnnya persib juara lagi ,.mohon deeh kang jgn pawai model kya bgni krn lbh bnyk mudhoratnya drpd manfaatnya .. ya klau bs acara takbir akbar gtu kang , atw ga zikir akbar .. mslhnya dr laporan yg ada lbh bnyk yg tdk manfaat , saya takutnya nti ada sgelintir oknum yg ga suka sama akang mlh nimbulin fitnah dmn" ... saya wrg DKI berharap akang jaga mura"a , krn saya brhrp dan sbagian wrg jakarta merindukan sosok pemimpin seperti kang ... saya mohon kang jaga diri akang dr fitnah org" yg g suka sama akang ... salam ukhuwah islamiyah ... krn kita indonesia ( bukan the jak / bobotoh ) tp kita saudara seiman & se bangsa )" ucap salah satu akun Muhammad Chalifah Anwar

"Dari atas sampai bawah saya baca komen2nya, bisa disimpulkan keluhan masyarakat terhadap oknum bobotoh:

1. Kebisingan Knalpot Motor/ klakson
2. Pengendara Ugal-Ugalan
3. Tidak tertib peraturan berlalu-lintas
4. Tindakan anarkis terhadap mobil plat B
5. Kelakuan yang tidak pantas seperti buligir, corat coret teu puguh dll.

Kalau diliat dari permasalahannya yang hampir semua karena penggunaan 'kendaraan', baiknya jika ada parede lagi diadakan LONGMARCH alias Jalan Santai dari satu tempat ke tempat lain (bisa pakai marching band juga biar tetep seru). Jadi:

1. Ga akan ada yg gerang gerung, ugal2an dan tidak mematuhi peraturan lalin saat acara (ga tau kalau pas berangkat dan pulang dr acara mah)
2. Lebih terawasi, karena kalau jalan kan susah kaburnya. Lebih mudah untuk menertibkan oknum2 yang bertingkah (buligir, corat coret dll)
3. Karena cuma di jalur long march tersebut yg dipakai/ditutup (tidak bercampur dengan jalan umum), insyaAllah akan meminimalisir tindakan anarki trhdp mobil2 plat B.
4. Karena jalur long march biasanya ga terlalu panjang, bisa dipilih jalur yg tidak melewati rumah sakit. (Karunya ka orang2 anu keur geuring). Sehingga kalau ada yg mau niup2 terompet atawa mamawa kendang tidak mengganggu yg lagi jantungan." ucap akun Mutia Manarisa. (Okn/Ian)*

Baca Juga

Hukum Ringan Rossi, Kredibilitas MotoGP Dipertaruhkan

'Aksi Kotor Rossi Bisa Dilihat dengan Mudah'

Rossi Bicara Peluang Juara Dunia Usai Insiden di Sepang

Rossi Korban Koneksi Spanyol?

Rossi 'Paksa' Fans Setia Telan Racun

Video Udara Insiden Rossi vs Marquez di MotoGP Sepang

Kronologis Tabrakan Versi Rossi dan Marquez, Siapa Benar?

Yamaha Ajukan Banding Hukuman Rossi

Rossi Sebut Marquez Simpan Dendam

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini