Sukses

Fans Galang Petisi Hapus Hukuman Rossi, Ada Versi Indonesianya

Kans Valentino Rossi semakin tipis akibat hukuman yang diterima usai insiden dengan Marc Marquez.

Liputan6.com, Jakarta: Pembalap Yamaha Movistar Valentino Rossi, terancam gagal merebut gelar juara dunia MotoGP musim ini. Pasalnya insiden dengan pembalap Honda Marc Marquez di sirkuit Sepang, Minggu lalu, memaksanya start dari urutan paling buncit pada seri terakhir di Valencia, Spanyol, 8 November mendatang.

Rossi dihukum karena sengaja membuat Marquez terjatuh saat keduanya berduel memperebutkan posisi ketiga. Rossi menganggap hukuman itu terlalu berat dan dia mengaku tidak pernah berniat menjatuhkan Marquez. Menurut Rossi, saat itu dia hanya berusaha memperlambat laju Marquez saja.

Rossi telah mengajukan banding namun ditolak. Dia pun protes dan mengancam akan memboikot balapan terakhir di Valencia.

 

Baca Juga

  • Benarkah Ada Koalisi Marquez-Lorenzo untuk Hancurkan Rossi?
  • Rossi: Marquez 'Pemenang' Sebenarnya di Malaysia
  • Rossi: Ini Benar-benar Menyakitkan!



Para penggemar MotoGP pun terbelah menyikapi kejadian ini. Sebagian menganggap Rossi pantas dihukum karena berusaha menendang Marquez, namun tidak sedikit fans juga yang menilai hukuman yang diterima The Doctor terlalu berlebihan.  

Bahkan belakangan, muncul desakan untuk menghapus hukuman Rossi. Seperti dilansir foxsports.com.au, mereka membuat petisi untuk meminta direktur lomba mengurangi hukuman The Doctor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Versi Bahasa Indonesia

Petisi ini digawangi oleh salah seorang pendukung Rossi asal Virginia Water, Amerika Serikat, Nicholas Davis. Tidak tanggung-tanggung, dalam sehari petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 275 ribu fans.

"Integritas MotoGP jatuh ke tingkat yang memalukan," tulis Nicholas Davis dari Virginia Water, Amerika Serikat, dalam petisi yang dialamatkan kepada Direktur Lomba Mike Webb, Ofisial FIM, ofisial UFIM, dan Direktur Yamaha, Lin Jarvis.



"Anda baru saja memanfaatkan taktik balap yang kotor dengan  menghukum Valentino Rossi yang tengah mengejar gelar juara dan telah dihalangi serta disabotase Marc Marquez," bebernya.

"Membenarkan putusan Anda dengan menyatakan bahwa tak ada aturan menangani tindakan Marc Marquez adalah sama saja dengan Anda berkata tidak ada aturan untuk mencegah pembalap menembak pembalap lain dengan senjata," tulis Davis.

Petisi yang dibuat Davis kini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa termasuk Indonesia. Dukungan terhadap petisi yang diunggah di situs www.change.org tersebut terus mengalir dan hingga pukul 10.00 WIB sudah meraup 295.628 tanda tangan. (Rco/Rjp)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini