Sukses

Hubungan Retak, Bagaimana Bisnis Rossi dengan Marquez?

Rossi membayar lebih dari 500 ribu euro kepada Marquez.

Liputan6.com, Sepang - Ketika Valentino Rossi dan Marc Marquez terlibat insiden di MotoGP Malaysia maka boleh jadi itu akan mengakhiri hubungan bisnis mereka. Ya, keduanya memang diketahui memiliki ikatan bisnis.

Siapa yang menyangka bahwa pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez ternyata memiliki hubungan bisnis. Lalu, bagaimana kelanjutan bisnis tersebut setelah insiden di Sirkuit Sepang, MotoGP Malaysia?

Seperti diketahui, bagi Rossi, VR46 tidak hanya perkara singkatan dan nomor motornya di MotoGP. Namun, VR46 sudah menjadi sebuah merek dagang bagi pembalap asal Italia tersebut.

Baca Juga

  • Insiden Sepang, Marquez Karang Cerita atau Rossi yang Frustrasi?
  • Tangan Kiri Diangkat, Tanda Rossi Marah?
  • "Valentino Rossi Terjebak Perangkap Marquez"

Seperti dilansir OK Diario, Rossi memiliki perusahaan produsen merchandise dengan merek VR46 dan sebuah akademi balap miliknya. Perusahaan merchandise tersebut juga punya hak ats sejumlah pembalap MotoGP lainnya, baik yang melegenda maupun yang masih aktif.  

Kebetulan, Marc Marquez dan sang adik, Alex Marquez masuk dalam daftar klien untuk perusahan VR46. Bahkan, Rossi telah membayar lebih dari 500 ribu euro untuk bisa mendapat hak memasarkan merchandise berbagi Marquez dan sang adik.

Tidak sedikit yang percaya bahwa setelah akhir musim ini, bisnis antara Rossi dan Marquez itu tidak akan berlanjut. Ini mengingat memanasnya hubungan kedua pembalap, meski sebelumnya mereka dikenal bersahabat.

Yang dipasarkan oleh perusahaan milik Rossi adalah beraneka ragam pernak-pernik dari mulai kaus, aksesori motor, cover mobil, miniatur model, dan lain-lain. Perusahaan tersebut juga memproduksinya sendiri beberapa merchandise itu. (Win/Rco)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.