Sukses

Tendangan Rossi ke Marquez di MotoGP Sepang Sulit Dibuktikan

Penyelenggara MotoGP bantah anak emaskan Valentino Rossi saat insiden Sepang.

Liputan6.com, Sepang - Pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi, telah divonis bersalah atas insiden yang melibatkannya dengan pembalap Repsol Honda Marc Marquez, saat MotoGP 2015 di Sepang, Malaysia, Minggu lalu. Namun apakah Rossi benar-benar menendang Marquez, masih menjadi tanda tanya hingga kini.

Rivalitasi yang melibatkan kedua pembalap berakhir di lap ketujuh. Marquez yang terus menempel Rossi, sejak lap keempat akhirnya keluar dari lintasan usai berbenturan dengan The Doctor di tikungan ke-14. Sedangkan Rossi terus melaju dan berhasil finis di urutan ketiga.

Usai balapan, Marquez mengatakan Rossi telah menendang setang dan rem motornya. Namun The Doctor membantahnya dan mengaku tidak pernah berniat untuk menjatuhkan pembalap Spanyol itu. Keduanya sama-sama punya versi atas kejadian memalukan tersebut.

Meski demikian, direktur lomba telah mengeluarkan keputusannya. Rossi yang tengah mengejar gelar juara MotoGP ke-10 akhirnya dianggap bersalah dan dijatuhi sanksi penalti tiga poin. Ini berarti Rossi harus start dari deretan paling belakang pada seri terakhir di Valencia, Spanyol, 8 November 2015.

Baca Juga

  • Kronologis Tabrakan Versi Rossi dan Marquez, Siapa Benar?
  • Video Bukti Nyata Lorenzo Benci dengan Rossi
  • Didukung PM Italia, Rossi Janji Habis-habisan di Valencia


Namun mengenai tendangan Rossi, Direktur Keselamatan MotoGP Franco Uncini, juga tidak bisa memastikannya. Seperti dilansir foxsports.com.au, Uncini mengaku pihaknya tidak punya bukti yang cukup kuat untuk menyimpulkan tudingan tersebut.

"Dengan kurangnya bukti, kami abstain untuk menilai gerakan kaki," ujar Uncini. "Itu (gerakan kaki) bisa saja tergelincir gara-gara benturan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantah Anak Emaskan Rossi

Pada kesempatan yang sama, Uncini juga membantah adanya perlakuan khusus yang mereka berikan kepada Rossi saat insiden. Sebab biasanya, pembalap lain yang melakukan kesalahan seperti Rossi biasanya langsung diberi bendera hitam yang berarti pembalap harus segera kembali ke pit stop.

Menurutnya, pihaknya sebenarnya sudah langsung menghukum Rossi usai benturan terjadi. Sebab bagi mereka, Rossi dengan jelas terlihat sengaja mendorong Marquez ke luar dari lintasan. "Namun kami memutuskan untuk tetap melihat kelanjutan lomba," ujarnya.

"Dan bukan karena Rossi, tapi sebab itu akan mempengaruhi hasil dari kejuaraan ini. Pengarah lomba tidak ingin berbuat kesalahan. Lamanya keputusan itu keluar murni karena memang kami butuh mengevaluasi dari semua aspek. Segera setelah keputusan kami ambil, kami tidak akan pernah memberikan diskon."

Sementara itu meski menjadi korban, Marquez juga sebenarnya tak luput dari kritik. Dia dituding telah melakukan provokasi terhadap Rossi meski sudah tidak berpeluang lagi untuk menjadi juara dunia.

Tidak sedikit mempertanyakan, kenapa Marquez tidak dihukum. "Itu memang ekstrim, tapi tidak melampaui batas. Tidak ada tertulis di mana pun, bahwa pembalap harus tampil 100 persen di setiap lap balapan. Anda bisa saja mengurangi kecepatan gara-gara degradasi ban, mesin, dan bahan bakar," katanya.

"Kami belum punya bukti bahwa Marc telah sengaja menghalangi laju Rossi dalam balapan itu," beber mantan pembalap asal Italia tersebut. (Rco/Vid)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini