Liputan6.com, London: Pergelaran Piala Eropa U-21 yang berlangsung di Swedia, 15-29 Juni 2009, merupakan ajang pencarian bibit-bibit bermutu. Sejumlah klub Eropa dipastikan mengirim tim pemandu bakatnya ke Malmoe, Gothenburg, Helsingborg, dan Halmstad, empat venue turnamen yang diikuti delapan tim terbaik di Benua Biru tersebut.
Salah satu pemain yang mendapat sorotan adalah Marcus Berg, striker Timnas Swedia yang berhasil menjadi top skorer turnamen dengan torehan tujuh gol dari empat pertandingan yang dimainkan. Sayangnya, skuad yang diasuh Tommy Soderberg dan Jorgen Lennartsson ini kandas di tangan Inggris di babak semifinal lewat adu penalti. Ironisnya, Berg adalah satu dari dua algojo tuan rumah yang gagal menunaikan eksekusinya dengan mulus.
Meski demikian, kegagalan itu tidak menyurutkan langkah sejumlah klub untuk meminang Berg, 22 tahun. Selain Ajax Amsterdam, dua klub Liga Premier Inggris, Everton dan Tottenham Hotspur berambisi memboyong pemain yang menjadi hak milik FC Groningen itu. Pil pahit harus diterima manajer The Toffees, David Moyes. Tawaran fee transfer sebesar lima juta pound yang disodorkannya ditolak mentah-mentah oleh Green-White Army—julukan Groningen.
Rupanya, kegemilangan Berg di turnamen tersebut membuat bandrolnya di bursa melonjak drastis. Bisik-bisik, harga Berg telah naik dua kali lipat atau menjadi 10 juta pound atau sekitar Rp 165 miliar. Jumlah sebesar itu diyakini bukan jadi halangan bagi Harry Redknapp, manajer Spurs. Peluang Redknapp untuk mengakuisisi Berg semakin besar setelah pelatih Ajax, Martin Jol menolak jika dikatakan pihaknya telah menyodorkan tawaran kepada Groningen.
Salah satu pemain yang mendapat sorotan adalah Marcus Berg, striker Timnas Swedia yang berhasil menjadi top skorer turnamen dengan torehan tujuh gol dari empat pertandingan yang dimainkan. Sayangnya, skuad yang diasuh Tommy Soderberg dan Jorgen Lennartsson ini kandas di tangan Inggris di babak semifinal lewat adu penalti. Ironisnya, Berg adalah satu dari dua algojo tuan rumah yang gagal menunaikan eksekusinya dengan mulus.
Meski demikian, kegagalan itu tidak menyurutkan langkah sejumlah klub untuk meminang Berg, 22 tahun. Selain Ajax Amsterdam, dua klub Liga Premier Inggris, Everton dan Tottenham Hotspur berambisi memboyong pemain yang menjadi hak milik FC Groningen itu. Pil pahit harus diterima manajer The Toffees, David Moyes. Tawaran fee transfer sebesar lima juta pound yang disodorkannya ditolak mentah-mentah oleh Green-White Army—julukan Groningen.
Rupanya, kegemilangan Berg di turnamen tersebut membuat bandrolnya di bursa melonjak drastis. Bisik-bisik, harga Berg telah naik dua kali lipat atau menjadi 10 juta pound atau sekitar Rp 165 miliar. Jumlah sebesar itu diyakini bukan jadi halangan bagi Harry Redknapp, manajer Spurs. Peluang Redknapp untuk mengakuisisi Berg semakin besar setelah pelatih Ajax, Martin Jol menolak jika dikatakan pihaknya telah menyodorkan tawaran kepada Groningen.