Sukses

Profil Valentino Rossi: Berangkat dari Gokart dan Kegagalan

Kadang kegagalan justru merupakan pintu kesuksesan. Itu terjadi pada sosok Valentino Rossi.

Liputan6.com, Valencia - Kadang kegagalan justru merupakan pintu kesuksesan. Itu terjadi pada sosok Valentino Rossi. Siapa sangka, kegagalan mengikuti balapan go kart 100cc sewaktu kecil justru membawanya kini menjadi raja di dunia MotoGP.

Lahir dari Urbino Italia 16 Februari 1979, darah pembalap dalam diri Rossi menurun dari sang ayah, Graziano Rossi. Sedari kecil, Rossi sudah akrab dengan dunia otomotif.

Awalnya Rossi menjajal motor namun karena alasan keamanan, Rossi akhirnya menjajal gokart pada umur 5 tahun.

"Ayah saya membalap motor. Dia memberikan saya hal itu sangat dini. Saya punya motor pertama saya ketika saya beursia tiga atau empat tahun," kata Rossi.

Usaha sang ayah mengenalkan Rossi ke dunia balap sejak dini tak sia-sia. Pada usia 11 tahun, Rossi sudah memenangkan kejuaraan Go Kart tingkat regional. Melihat bakat sang anak, Graziano kemudian coba menaikkan kelas Rossi ke seri Go kart 100 cc.

Baca Juga

  • Jelang MotoGP Valencia, Presiden FIM 'Ceramahi' Para Pembalap
  • Curhatan Marquez Jelang GP Valencia
  • Siapa Lawan Tersulit Lorenzo, Duo Honda Atau Rossi?


Sayang, mahalnya biaya membuat Rossi gagal mengikuti balapan itu. Padahal, jika ikut, Rossi bisa saja sedang menapaki jalan menjadi pembalap Formula One.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banting Setir ke Roda Dua


Tapi, momen kegagalan itulah yang justru mengubah jalan hidup Rossi. Masih bersama sang ayah, Rossi akhirnya kembali ke balap motor. Kita tahu, yang terjadi selanjutnya dalam hidup Rossi adalah sejarah.

Di dunia kebut motor, Rossi menancapkan namanya sebagai pembalap tersukses sepanjang masa.

Rentetan gelar dari berbagai kelas berhasil dikoleksi pembalap berjuluk The Doctor ini. Mulai dari gelar juara dunia kelas 125 cc dan 250 cc bersama Aprilia. Satu gelar juara dunia 500 cc dan dua gelar juara dunia MotoGP dengan Honda, dan empat gelar juara dunia MotoGP bersama Yamaha.

"Saya membalap untuk menang. Jika saya ada di motor atau mobil, itu akan selalu sama," ujarnya.

Pekan ini, Minggu (8/11/2015), di usia yang sudah menginjak 36 tahun, Rossi berpeluang menggenapi sembilan gelar juara dunianya jika mampu finis di tempat teratas dalam seri terakhir MotoGP 2015 di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.

Namun Rossi harus berjuang mati-matian untuk itu. Rossi harus menjaga selisih tujuh poin agar tak terkejar dari rival sekaligus rekannya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo. Bukan tugas mudah mengingat penalti tiga poin dari Race Director seri Sepang, Malaysia membuatnya harus start dari grid terakhir. (Rco/Bog)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini