Sukses

5 Pemain Korban Rasisme

Salah satunya adalah Mario Balotelli.

Liputan6.com, Jakarta - Federasi Sepak bola Dunia (FIFA) telah melarang keras tindak rasisme dalam berbagai bentuk. Akan tetapi hingga saat ini ternyata aksi tersebut belum sepenuhnya terhapus.

Akibat aksi tersebut banyak pemain yang menjadi korban. Warna kulit, suku, gaya bermain, hingga agama menjadi sasaran empuk para oknum saat bertindak rasis.

Federasi hingga klub terkait pun terkadang harus maju ke meja hijau untuk menyelesaikan kasus yang menimpa para pemainnya. Sanksi besar juga kerap menanti kubu suporter dan klub terkait.

Berikut adalah deretan 5 pemain yang kerap menjadi korban rasis:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Nainggolan

1. Radja Nainggolan

Bintang AS Roma keturunan Indonesia, Radja Nainggolan, sempat mengalami hal yang mengejutkan pada Selasa (17/11/2015). Bagaimana tidak, pemain Timnas Belgia itu disangka teroris oleh pihak keamanan setempat.

Nainggolan tengah mempersiapkan diri memperkuat Timnas Belgia yang dijadwalkan melawan Spanyol dalam laga persahabatan. Namun pertandingan itu dibatalkan karena ancaman teror.

Batalnya pertandingan tersebut membuat Nainggolan dan skuat Timnas Belgia kembali ke penginapan. Mereka menginap di Hotel Radisson Blu Astrid, Antwerpen, Belgia.

Bukannya langsung masuk ke kamar, gelandang berusia 27 tahun tersebut malah memperlihatkan gerak-gerik yang membuat tamu hotel lainnya menaruh curiga kepada Nainggolan.

Merasa tingkah Nainggolan seperti seorang teroris, tamu hotel yang diketahui bernama, Naoufal Attar menelepon polisi. Tidak lama, tiga orang polisi bersenjata langsung meringkus Nainggolan. Beruntung akhirnya polisi itu sadar dan langsung melepaskan Nainggolan.

3 dari 6 halaman

Sterling

2. Raheem Sterling

Winger lincah Manchester City, Raheem Sterling, sempat menerima cacian usai memutuskan meninggalkan Liverpool pada bursa transfer musim panas lalu. Ternyata kemarahan pendukung Liverpool belum juga mereda.

Saat itu Sterling mengunggah foto di instagram bersama anak perempuan dan keponakannya.

Akan tetapi komentar-komentar pedas dan berbau rasis justru menghujani postingan tersebut.

4 dari 6 halaman

Frimpong

3. Emmanuel Frimpong

Emmanuel Frimpong merasa geram dengan fans di Liga Rusia. Saat ia membela FC Ufa, Frimpong mendapat sindiran berbau rasis dari kubu suporter Spartak Moskow.

Frimpong yang merespon aksi rasis para fans itu justru harus menerima kartu merah dari wasit. Hal ini tentu membuatnya mengutarakan kekecewaannya di media sosial, twitter.

"Saya akan menjalani hukuman karena telah diperlakukan tidak semestinya dan kita akan mengadakan Piala Dunia di negara ini," katanya.

5 dari 6 halaman

Balotelli

4. Mario Balotelli

Sejak memperkuat Inter Milan, Mario Balotelli memang kerap menjadi sasaran rasis. Hal tersebut juga dikarenakan aksi dan perilakunya sendiri saat bermain maupun di luar lapangan.

Namun tetap saja ledekan berbau rasisme tidak bisa dibenarkan. Balotelli bahkan kabarnya menerima ejekan bernada ​rasisme di media sosial sebanyak 4000 kali dalam semusim.

6 dari 6 halaman

Hulk

5. Hulk

Hulk yang saat ini bermain untuk Zenit St Petersburg, harus menahan diri saat mendengar sorakan bernada rasisme (dikatai monyet) di liga Rusia. Awalnya pria asal Brasil ini marah, namun ketika perilaku tidak manusiawi itu tetap berlangsung, Hulk berusaha mengabaikannya.

“Saya bisa katakan hampir di tiap pertandingan saya melihat hal itu terjadi. Saya tadinya marah, namun sekarang menyadari bahwa itu tidak akan membantu, jadi saya kirim saja ciuman untuk para fans dan berusaha tidak marah,” ​kata Hulk. (Jon/Rco)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini