Sukses

Aksi Konyol Ferdinand Sinaga: Panjat Pagar Hingga Klenik

Ferdinand Sinaga merupakan salah satu striker paling menakutkan di pentas sepak bola Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ferdinand Sinaga merupakan salah satu striker paling menakutkan di pentas sepak bola Indonesia. Namun, dia sering membuat ulah kontroversial.

Pada Rabu (25/11/2015) malam WIB, tim yang dibelanya, Sriwijaya FC kalah 0-1 dari Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Malang dalam lanjutan Piala Jenderal Sudirman. Usai wasit Iwan Sukoco meniup peluit terakhir di laga tersebut, Fedinand mengamuk. Dia menendang microphone milik stasiun televisi yang menyiarkan turnamen tersebut.

Tidak hanya sampai di situ saja, mantan striker Persib Bandung itu juga berniat mengejar wasit. Untungnya, niat Ferdinand bisa dihentikan oleh pihak keamanan.

Bila dicermati, itu bukan kali pertama Ferdinand bertingkah konyol. Tidak percaya? Simak di halaman selanjutnya!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Panjat Pagar

Panjat Pagar

Pada 11 Mei 2014, Ferdinand Sinaga bikin malu Indonesia. Ketika memperkuat Timnas Indonesia yang tampil menghadapi ASEAN All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Ferdinand terpancing emosi karena mendapat cacian dari suporter.

"Saya sedang membela negara, tapi kenapa mendapat perlakuan seperti ini," alasan Ferdinand ketika itu.

Pria berusia 27 tahun itu pun naik pitam. Ketika pertandingan berakhir, Ferdinand memanjat pagar SUGBK dan mengejar suporter yang menghinanya. Ulahnya itu membuat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukumnya dengan denda Rp 50 juta. Ketua Komdis kala itu, Hinca Pandjaitan menyebutnya sebagai pemain kampungan.

"Mana ada pemain tim nasional yang manjat-manjat pagar seperti ini. Dia kampungan sekali," ucap Hinca kepada wartawan ketika itu.

Percaya Klenik

20 Mei 2014, Ferdinand memperkuat Persib Bandung. Ketika itu, Maung Bandung menjalani partai derby melawan Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung

Pada laga tersebut, dia merasa terganggu dengan handuk kiper PBR, Dennis Romanov yang terpasang di jaring gawang. Ferdinand beranggapan, keberadaan handuk di jaring gawang itu membuatnya tidak bisa mencetak gol.

Akibat percaya klenik, Ferdinand pun mendapat hukuman denda sebesar Rp 25 juta. "Dia membuang handuk seolah-olah tidak bisa membobol gawang. Menurutnya ada klenik di handuk. Dia merasa tidak bersalah, tapi saya mengatakan: orang yang berhak memeriksa jaring gawang hanya wasit," tutur Ketua Komdis kala itu, Hinca Pandjaitan.

3 dari 3 halaman

Matre

Matre

Usai menjuarai Liga Super Indonesia tahun 2014 bersama Persib Bandung, Ferdinand mengejutkan manajemen Maung Bandung. Dia memutuskan hengkang ke Sriwijaya FC, padahal manajemen Persib berencana memperpanjang kontraknya.

Pelatih Maung Bandung, Djadjang Nurdjaman menyebut Ferdinand sebegai pemain yang matre karena tergiur uang dari Sriwijaya FC. "Ya, dia pergi dengan alasan itu," imbuh Djadjang kepada Liputan6.com, Desember 2014.

Baca Juga

  • 6 Stadion Megah Berubah Jadi Apartemen Hingga Terminal MRT
  • Ibrahimovic: Saya Diva, Pantas Bila Sombong!
  • Wawancara Eksklusif RD: Melatih T-Team Berawal dari Twitter

Tantang Duel Pemain Lawan

26 Juli 2015 di ajang Piala Presiden. Ferdinand memperkuat PSM Makassar yang menghadapi Mitra Kukar di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin. Di laga itu, Ferdinand menantang pemain Mitra Kukar, Hendra Ridwan berduel.

Entah bagaimana awalnya, ketika wasit mengakhiri pertempuran PSM kontra Mitra Kukar, keduanya terlihat bersitegang di tengah lapangan. Bahkan, aksi saling dorong sempat terjadi.

Hendra Ridwan pun akhirnya kabur ke bangku cadangan timnya ketika Ferdinand terus mengejarnya. Aksi kejar-kejaran itu berhenti setelah petugas keamanan menghentikan laju Ferdinand. (Cak/Rco)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.