Sukses

Merchandise Dibajak di Asia Tenggara, Juventus Rugi Rp 145 M

Produk palsu memang marak diperjualbelikan di Asia Tenggara mengingat harganya yang jauh lebih murah.

Liputan6.com, Turin - Juventus mengungkapkan mengalami kerugian besar terkait penjualan merchandise di Asia Tenggara. Itu sebabnya pihak Si Nyonya Tua akan melindungi produknya lebih ketat lagi dari pembajakan.

Ya, dilansir Forza Italian Football, tahun ini  Juve merugi hingga 10 juta euro atau Rp 145 miliar dari merchandise. Bukan karena penjualannya tidak laku, tapi karena maraknya produk merchandise palsu yang beredar di pasaran.

 

Baca Juga

  • Terpuruk Musim ini, Ada Apa dengan Chelsea?
  • Bos Muenchen Soal Guardiola: Media Senang Berita Besar
  • Beraroma Gratifikasi, FIFA Sumbang 48 Jam Tangan Mewah ke LSM

Bahkan merchandise palsu ini bukan hanya jersey, tetapi juga produk lain seperti kaos, syal, hingga gelas. Produk palsu memang marak diperjualbelikan di Asia Tenggara mengingat harganya yang jauh lebih murah.

"Perlindungan yang ada dari sisi hukum, kriminal, dan sipil tidak cukup bagi kami. Tentu ini sangat merugikan bukan hanya dari sisi penjualan, tapi juga untuk even nasional dan internasional," kata pengacara klub, Fabio Tucci.

"Barang palsu yang sangat mirip sangat buruk dampaknya bagi klub. Demikian juga bagi fans yang membelinya."

Tucci berharap ada perubahan undang-undang sehingga merchandise palsu tidak beredar lagi. "UU yang ada sekarang tidak memungkinkan pihak klub untuk melarang peredaran barang palsu yang terlihat mirip dengan aslinya." (Vid/Def)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.