Sukses

Terpuruk, 3 Pemain Ini 'Tertolong' Nama Besar

Bisa saja karier pemain-pemain ini hancur jika tidak tertolong reputasi.

Liputan6.com, Jakarta - Performa gemilang pesepakbola top dunia mampu menyihir klub-klub untuk menggelontorkan dana besar demi merekrutnya. Namun ternyata tidak semua dari dana yang dikeluarkan klub-klub itu setara dengan apa yang diharapkan.

Beberapa klub harus rela menelan pil pahit usai mendatangkan bintang top Eropa. Entah karena faktor umur atau visi bermain yang berubah, para bintang tersebut gagal menunjukan taringnya bersama klub barunya itu.

Ada juga klub yang harus melihat mantan pemainnya mendadak berubah 180 derajat saat kembali memperkuat klub tersebut. Seiring berjalannya waktu, sinar sang pemain mulai redup dan membuat klub harus berpikir dua kali untuk memainkannya.

Pada musim 2015 ini beberapa pemain berlabel bintang ternyata gagal menjawab tantangan bersama klub barunya itu. Siapa saja mereka?

Berikut 3 pemain yang direkrut karena reputasi, bukan performa:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Van Persie

1. Robin van Persie

Robin van Persie memilih untuk hijrah ke Fenerbahce dari Manchester United pada musim 2015/2016 ini. Beragam sambutan dan harapan mewarnai kedatangan pria asal Belanda itu ke Istanbul.

Namun Van Persie gagal menjadi predator mematikan di lini serang Fenerbahce. Tercatat ia hanya bermain sebanyak 13 laga di Super Lig dan hanya menceploskan lima gol.

Puncak kekesalan fans pada eks kapten Arsenal itu memuncak kala Fenerbahce tumbang 1-3 dari Molde di ajang Europa League, September lalu. Ia mendapat cibiran dari fans di sekitar stadion kala itu.

3 dari 4 halaman

Fernando Torres

2. Fernando Torres

Fernando Torres sempat menjadi pujaan publik Estadio Vicente Calderon pada tahun 2003 silam. Sebagai pemain muda, ketajamannya di lini serang membuatnya menjadi suksesor Fernando Morientes di Timnas Spanyol.

Torres pun memulai langkahnya ke Liga Premier dengan bergabung bersama Liverpool pada 2007. Ia sukses menjalani kariernya bersama The Reds selama empat musim.

Namun petaka hadir pada 2010/2011 ketika ia memutuskan bergabung bersama Chelsea. Torres yang saat itu berlabel sebagai pemain temahal Liga Premier hanya mampu mencetak satu gol di setengah musim kompetisinya bersama The Blues.

Ia pun total hanya mencetak 20 gol dari empat musim bersama Chelsea di Liga Premier. Akhirnya Torres dipinjamkan ke AC Milan, namun tetap ia tidak menemukan ketajamannya kembali.

Musim 2014/2015, AC Milan pun meminjamkannya ke klub masa kecilnya, Atletico Madrid. Berbagai pujian bagi Torres dilantunkan.

Sayang penyerang asal Spanyol itu  cuma mampu mencetak lima gol di Liga Spanyol sejauh ini bersama Atletico.

4 dari 4 halaman

Schweinsteiger

3. Bastian Schweinsteiger

Musim 2015/2016, manajer Manchester United, Louis van Gaal, mencari sosok pemimpin di lini tengahnya. Nama Bastian Schweinsteiger masuk dalam radar Van Gaal pada bursa transfer lalu.

Schweinsteiger pun bergabung dengan The Red Devils dari Bayern Muenchen dengan mahar sebesar Rp 138 miliar. Pemain berusia 31 tahun itu memulai debutnya di ajang pra musim, International Champions Cup.

Akan tetapi Schweinsteiger belum menunjukkan performa terbaiknya bersama The Red Devils. Ia baru menyumbang satu gol dan saat ini ia disanksi tiga laga akibat insidennya dengan pemain West Ham United, Winston Reid.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.