Sukses

Kaleidoskop MotoGP 2015: Dominasi Rossi Dipatahkan Lorenzo

MotoGP 2015 ditandai konflik antara Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.

Liputan6.com, Jakarta: Perhelatan MotoGP 2015 berlangsung bak roller coaster. Pasang surut terjadi pada persaingan pembalap papan atas dalam perebutan gelar juara. Semua berlangsung tidak mudah karena perbedaan poin yang tipis.

Baca Juga

  • Fakta Menarik Jelang Laga ke-500 Messi di Barcelona
  • Tanpa Irina, Ronaldo Ingin Rayakan Tahun Baru dengan Pria Spesial
  • Kemesraan Ramos dan Kekasih Nonton Madrid Kalah di El Clasico

Memasuki musim MotoGP 2015, aura dominasi Honda dengan Marc Marquez memang masih bikin tim-tim lain bergetar. Marquez pada 2014 mencatatkan prestasi fenomenal diantaranya mampu rebut juara di 10 seri beruntun.

Dengan rekor ini, Honda pun difavoritkan bisa kembali mendominasi MotoGP 2015. Tanda-tanda Honda mendominasi itu sudah terlihat sejak pramusim di Sirkuit Sepang pada Februari. Marc Marquez berhasil puncaki tes hari ketiga pramusim.

Sedangkan Jorge Lorenzo berada di posisi dua dan Rossi posisi kelima. Hasil ini belum bisa jadi jaminan jika Honda bakal melaju mulus. Karena seiring berjalannya waktu Yamaha justru tunjukkan taring, utamanya lewat pembalap Valentino Rossi.
Suzuki menggunakan nama Suzuki Ecstar di balapan moto GP 2015 setelah absen 3 musim.

MotoGP 2015 ditandai pula dengan kembalinya Suzuki. Tim asal Jepang ini mengandalkan Aleix Espargaro dan Maverick Vinales untuk arungi MotoGP 2015. Hasilnya? tidak mengecewakan. Suzuki  Ecstar mampu bersaing meski belum bisa mendapatkan podium di 2015.

MotoGP tahun ini juga ditandai dengan perseteruan antara tiga pembalap yaitu Rossi, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Persaingan ketiganya sangat menegangkan dan menjurus kepada perpecahan di Yamaha. Kisah lengkapnya bisa disimak pada uraian di halaman-halaman berikutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rossi Melaju

Di seri-seri awal MotoGP 2015, Valentino Rossi berhasil menunjukkan taringnya. Di seri pembuka MotoGP Qatar Sirkuit Losail 29 Maret, Rossi finis pertama. Dia berhasil kalahkan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo yang secara mengejutkan gagal rebut podium.

Di belakang Rossi justru ada dua pembalap Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone yang rebut podium dua dan tiga. Tanda-tanda Rossi dan duo Ducati berjaya memang sudah terlihat sejak tes bebas.

Ketiganya merajai catatan waktu, meski cukup mengejutkan pula Lorenzo dan Marquez terlempar dari podium di seri pertama ini. Lorenzo finis di posisi keempat sedangkan Marquez di posisi kelima.

Lorenzo beralasan jika helm menjadi sumber masalah sehingga dirinya gagal merebut podium di Qatar. Bagaimana tidak, sempat berada di posisi depan pada beberapa laps, Lorenzo malah mengendur di lap-lap akhir.

"Di tengah lomba, busa di helm saya copot sehingga mengganggu setengah penglihatan saya. Saya tak bisa lihat tikungan dan kehilangan setengah detik kala itu," ujar Lorenzo kepada situs MotoGP.
Valentino Rossi mengangkat trofi pertama di GP Qatar 2015 (REUTERS/Fadi Al-Assaad)

Di sisi lain, melajunya Ducati membuat pabrikan asal Italia itu optimistis menatap seri-seri berikutnya. Bermodalkan kompensasi dari regulasi MotoGP, Ducati menjadi ancaman serius kala itu.

Benar saja, Dovizioso merebut tiga kali podium dua secara beruntun yakni Qatar, Amerika dan Argentina. Namun setelah itu kiprah Dovizioso mulai tak terdengar. Memasuki seri keempat di Sirkuit Jerez pada 3 Mei, giliran Lorenzo yang menunjukkan taring.

Namun Rossi tetap menguntit. Dia bahkan tak pernah 'turun' dari podium alias selalu finis tiga besar. Pertarungan di MotoGP pun jadi makin seru saja.

3 dari 4 halaman

Lorenzo Kuntit Rossi

Seperti disebut di awal, Lorenzo mulai tunjukkan kebangkitan pada seri keempat MotoGP di Sirkuit Jerez. Disinilah, Lorenzo mulai kuntit poin Rossi.

"Lorenzo sangat kencang, tapi saya pun tidak boleh remehkan Marc Marquez," ujar Rossi kala itu menanggapi perbedaan poin yang tipis antara dirinya dan Lorenzo.

Rossi hingga seri ke-7 masih memimpin klasemen dengan 138 poin. Sedangkan Lorenzo yang empat seri beruntun berhasil juara rebut 136 poin. Sedangkan Marquez terperosok dengan 69 poin gara-gara tiga kali jatuh.

Sejak seri 7, persaingan pun seakan beralih menjadi duel antara duo Yamaha saja. Marquez sudah ceroboh karena jatuh tiga kali dan kehilangan potensi 75 poin sekaligus.

"Hari ini saya merasa bisa bersaing dengan Rossi dan Lorenzo. Tapi masalah di tikungan masih belum hilang," ujar Marquez usai terjatuh di Sirkuit Katalunya, balapan yang harusnya dimenangkannya karena tampil di depan fans sendiri.
Infografis perang Rossi vs Lorenzo jelang MotoGP Jepang (Abdillah/Liputan6.com)
Marquez sempat kehilangan harapan untuk jadi juara. Meski demikian, penampilan Marquez malah membaik setelah terjatuh di Katalunya. Di Jerman ( seri 9) dan Indianapolis (10), Marquez berhasil juara. Sedangkan di Belanda (8) dan Republik Ceko (11), dia rebut posisi dua.

Tapi lagi-lagi kesialan menimpanya di seri ke-12 MotoGP Inggris. Begitu juga di seri ke-4 di Sirkuit Aragon, Marquez kembali terjatuh. Plus insiden di Sirkuit MotoGP Sepang yang melengkapi musim buruk Marquez. Padahal, Marquez termasuk pembalap yang paling sering menang di 2015.

Nah, kegagalan Marquez pertahankan gelar juara karena sering terjatuh membuat dia jadi sorotan. Belakangan, Rossi mulai menudingnya sudah bersengkokol untuk membantu Jorge Lorenzo menjadi juara.

4 dari 4 halaman

Kisruh Lorenzo, Rossi dan Marquez

Memasuki MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang 25 Oktober, Rossi luncurkan serangan mendadak yang membuat Marquez kebingungan. Rossi dengan lantang menyebut Marquez sengaja ingin menjegalnya rebut gelar juara.

Semua ini berawal dari kegagalan Rossi rebut podium di Sirkuit Philip Islands. Dimana Marc Marquez berhasil merebut juara, sedangkan Lorenzo berada di posisi kedua.

"Jika ada lagi balapan seperti di Philip Island, kami harus bicara dengan dia, dengan Marquez. Soalnya saya pikir target dia bukan hanya menang, tapi membantu Lorenzo rebut posisi terbaik dan ambil poin dari saya. Sejak Philip Island Lorenzo punya fans baru. Dia adalah Marquez," kata Rossi lantang seperti dikutip crash.

Pembalap Spanyol Jorge Lorenzo (kiri), Pembalap Spanyol Marc Marquez (kanan), dan Pembalap Italia Valentino Rossi (tengah) saat press conference di Sepang International Circuit, Malaysia, 22 October 2015.  (EPA / Fazry Ismail)

Nah bara api pun mulai menyala sejak itu. Hubungan ketiga pembalap pun memanas, utamanya Rossi dengan Lorenzo.

Namun permusuhan makin terlihat ketika insiden lap ke-7 motoGP Sepang terjadi. Berawal dari aksi susul menyusul antara Rossi dengan Marquez untuk mengejar podium ketiga.

Usai melewati tikungan ke-7, Rossi tampak menggerakkan kakinya dan menutup racing line milik Marquez. Pembalap asal Spanyol itu pun terjungkal dan gagal melanjutkan lomba.

Rossi pun tak bisa mengelak dari sanksi. Federasi Balap Motor Internasional (FIM) memberinya sanksi penalti tiga poin akibat insiden itu. Meski tak disebut sudah menendang Marquez, tapi Rossi dinyatakan bersalah karena menutup racing line pembalap asal Spanyol itu.
Jorge Lorenzo di podium MotoGP Valencia bersama peringkat kedua, Marc Marquez (kiri), dan Dani Pedrosa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (8/11/2015). (AFP Photo/Javier Soriano)

Di MotoGP Valencia, Rossi harus membalap dari posisi paling akhir. Rossi pun banjir dukungan usai insiden dengan Marquez. Banyak yang membenarkan aksi Rossi terhadap Marquez itu.

Namun bagi Rossi, sanksi itu sangat berat karena dia saat itu hanya berjarak 7 poin saja dari Lorenzo. Rossi pun banding keputusan FIM ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Sayang, usaha Rossi gagal dan tetap membalap di posisi buncit pada MotoGP Valencia yang berlangsung 8 November lalu.

Rossi gagal merebut gelar juara di Valencia. Meski tampil heroik dengan merebut posisi 4, tapi Lorenzo juarai MotoGP Valencia. Lorenzo berbalik memimpin klasemen MotoGP dan unggul 5 poin dari Rossi (330). Gagal pula ambisi Rossi untuk merebut gelar juara ke-10 nya di semua kelas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini